Solopos.com, JAKARTA–Hasl survei PMO Kartu Prakerja menyatakan sebanyak 89% penerima insentif Kartu Prakerja memanfaatkan dana untuk membeli bahan pangan.
Survei diikuti oleh 5,1 juta atau 86% penerima dari 5,9 juta penerima Kartu Prakerja tahun lalu.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam webinar Dua Tahun Perjalanan Kartu Prakerja Mentransformasi Layanan Publik: Capaian, Pelajaran dan Strategi ke Depan, Rabu (27/7/2022).
“Untuk insentifnya, 89% digunakan untuk membeli bahan pangan. Jadi semi bansos itu bener, karena kita kemudian menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat,” kata Denni.
“Untuk insentifnya, 89% digunakan untuk membeli bahan pangan. Jadi semi bansos itu bener, karena kita kemudian menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat,” kata Denni.
Kartu Prakerja kali pertama dilaksanakan pada 2020, bersamaan dengan munculnya pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sudah Dibuka! Cek Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 37
Selain itu, sebanyak 69% menggunakan insentif untuk modal usaha seperti membeli gerobak, alat masak, bibit ikan dan lainnya.
Dia menjelaskan kesimpulan survei tersebut, yaitu program Kartu Prakerja berdampak positif atau efektif.
Kedua, pelatihan maupun bantuan sosial (bansos) dalam program kartu prakerja sama-sama bermanfaat.
Penerima Kartu Prakerja mendapatkan bantuan Rp3,35 juta dengan perincian biaya pelatihan Rp1 juta, insentif Rp2,4 juta dan insentif survei Rp150.000.
Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 36 Sudah Dibuka, Cek Syaratnya!
Insentif Rp2,4 juta tersebut akan diberikan setelah penerima menyelesaikan pelatihan.
Insentif Rp600.000 akan diberikan kepada penerima Kartu Prakerja selama 4 bulan berturut-turut tanpa potongan sama sekali.
Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul 89 Persen Penerima Kartu Prakerja Gunakan Insentif untuk Beli Bahan Pangan