SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pedagang Buah Impor (JIBI/Dok)

Solopos.com, JAKARTA – Pada semester I/2022 Indonesia berhasil mencatat surplus perdagangan US$24,89 miliar. Nilai ini disebut yang terbesar dalam sejarah dalam sejarah perdagangan RI.

Lantas bagaimana dengan kinerja impor pada periode yang sama?

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Melansir Bisnis.com, pada Juni 2022 tercatat juga adanya peningkatan impor. Peningkatan ini terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang nilai impor Indonesia yang tercatat sebesar US$21,0 miliar, naik 12,87 persen dibanding Mei 2022 (MoM).

Peningkatan nilai impor tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan impor nonmigas sebesar 13,60 persen (MoM) dan impor migas sebesar 9,52 persen (MoM).

Secara penggunaan barang, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Juni 2022 mengalami kenaikan.

Baca Juga: Cetak Rekor, Surplus Perdagangan Semester I/2022 Tembus US$24,89 Miliar

Peningkatan terbesar terjadi pada impor golongan barang modal yang meningkat sebesar 26,30 persen secara bulanan (MoM), diikuti barang konsumsi yang naik sebesar 12,02 persen (MoM) dan bahan baku/penolong naik sebesar 10,72 persen (MoM).

“Peningkatan barang modal berdampak pada peningkatan kapasitas produksi, sementara impor bahan baku/penolong mencerminkan peningkatan kinerja sektor riil dan pemesanan baru (new orders). Hal ini tercermin dari S&P Global Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2022 yang masih berada di level ekspansif sebesar 50,2,” papar Menteri Perdagangan Zulkifli dalam keterangan resmi, Rabu (20/7/2022) seperti dilansir Bisnis.com.

Beberapa produk dengan kenaikan impor terbesar pada Juni 2022, di antaranya besi dan baja(HS 72) naik 46,13 persen (MoM), ampas/sisa industri makanan (HS 23) naik 44,88 persen (MoM), perabotan, lampu, dan alat penerangan (HS 94) naik 40,79 persen (MoM), kendaraan dan bagiannya (HS 87) naik 28,40 persen (MoM), serta karet dan barang dari karet(HS 40) naik 24,02 persen (MoM).

Baca Juga: Walau Ekonomi Indonesia Aman, Rachmat Gobel Ingatkan Masalah Pangan

Selama semester I/2022, total impor Indonesia mencapai US$116,18 miliar atau meningkat 27,62 persen dibandingkan periode semester I 2021 (YoY). Peningkatan impor semester I/2022 dipicu oleh meningkatnya permintaan impor migas yang signifikan sebesar 68,98 persen dan impor nonmigas yang naik 21,62 persen.

Sebelumnya,  Zulkifli Hasan mengapresiasi atas kinerja perdagangan Indonesia pada Juni 2022 yang berhasil mencatatkan surplus sebesar US$5,09 miliar.

Surplus ini melanjutkan tren surplus beruntun yang dicapai sejak Mei 2020 atau tepatnya selama 26 bulan terakhir. Surplus Juni 2022 terdiri dari surplus non migas sebesar US$7,23 miliar dan defisit migas US$2,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya