SOLOPOS.COM - Ilustrasi UMKM penerima kredit mikro BRI. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) disebut memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air, termasuk Soloraya.

Bahkan UMKM disebut memiliki kontribusi besar, yakni menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Plh. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Aries Purnomohadi, menyampaikan UMKM ini memiliki peran yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Banyaknya peran sejumlah pihak dalam membantu pengembangan UMKM juga telah memberikan dampak positif, sehingga membuat kualitas produk UMKM meningkat. Begitu juga dengan pemasaran produknya.

Secara spesifik di tingkat nasional peran UMKM terhadap PDB nasional sangat besar. Data di 2014 menyatakan peran UMKM terhadap PDB Indonesia hanya di kisaran 50%.

“Itu hanya ya, karena sebenarnya 50% itu jika dibandingkan negara di Asean itu sudah paling tinggi. Sekarang di 2021 mencapai di atas 60%,” kata dia dalam Program Sharing dan Diskusi Sinergi BUMN Berdayakan UMKM: UMKM Bangkit, Ekonomi Melejit, yang digelar Solopos Media Group (SMG) di Multifunction Hall Radya Litera Griya Solopos, Selasa (27/6/2023).

Selain dari sisi PDB, kontribusi UMKM juga sangat besar dalam penyerapan tenaga kerja. Menurutnya, sekitar 90% tenaga kerja di Indonesia berkecimpung di UMKM.

Sedangkan di Soloraya, menurutnya kondisinya juga sangat bagus. Dia mencontohkan, salah satu sektor usaha, yakni makanan dan minuman yang banyak digeluti oleh UMKM, memiliki tren pertumbuhan yang naik.

Dia menyebut kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Solo maupun Soloraya dari sektor tersebut terus bergerak naik.

“Kalau di Solo bahkan posisinya menduduki paling atas di triwulan terakhir. Di Soloraya menempati posisi ketiga. Ini menunjukkan peran UMKM ini sangat besar,” jelas dia dalam acara yang didukung oleh PT Bank Syariah Indonesia (BSI), PT PLN (Persero), BRI, Darso Catering dan Finatra member of FIF Group tersebut.

Belum lagi jika melihat kontribusinya terhadap ekspor. Dia mengatakan dari sisi ekspor saat ini, sekitar 15% dari UMKM.

Jumlah tersebut tentu bukan jumlah yang kecil. Meskipun secara skala dan transaksinya kecil, tapi jika diakumulasikan ternyata memiliki dampak yang luar biasa.

Sementara itu Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, Sumarjono, juga menyampaikan tingginya peran UMKM di Jateng terhadap pemulihan ekonomi baik secara regional maupun nasional.

“Kontribusi UMKM mencapai 60,51 [%] dari total pendapatan PDRB. Jumlah UMKM di Jateng ini mencapai 4,17 juta pelaku. Ini menyerap tenaga kerja yang cukup besar juga, yakni 8,94 juta orang. Dimana ini merupakan 48% dari total angkatan kerja,” jelas dia dalam acara tersebut.

Bahkan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) paling besar secara nasional juga terjadi di Jateng, yakni hampir menyentuh 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya