SOLOPOS.COM - Respati Ardi terpilih sebagai Ketua Umum Hipmi Solo periode 2023-2026. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Menjadi Ketua BPC Himpunan Muda Pengusaha Indonesia (HIPMI) Solo, karier Respati Ardi,34, tidak luput dari perjuangannya meneruskan bisnis keluarga.

Bisnis tersebut yakni perusahaan PT Tiara Ardi Pratama yang berlokasi di Jakarta dan fokus di bidang properti, serta PT Putrojoyo dengan rumah makan (RM) Trojoyo di Yogyakarta dan Semarang.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Namun menjadi second generation bukan berarti Respati mendapat banyak kemudahan.

“Menjadi pengusaha yang paling penting adalah amanah dan bisa dipercaya,” ujar Respati saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/2/2023).

Kepercayaan adalah yang membuat dirinya moncer sebagai pengusaha. Hal tersebut diwujudkannya dengan komitmen kerja “3 As”, yaitu kerja cerdas, kerja keras, dan kerja ikhlas.

Dari komitmen kerja tersebut Respati menuai hasilnya yaitu dengan cepat mendapat kepercayaan dari banyak pihak, sehingga akhirnya bisa terpilih menjadi ketua BPC HIPMI Solo.

Respati sendiri juga fokus dalam usaha kenotariatan sesuai dengan jalur pendidikannya.

Respati lulus dari S1 Hukum dari Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 2011, lalu lanjut Pendidikan Magister di Universitas Gajah Mada (UGM) dan lulus di pada 2014 dengan gelar Magister Kenotariatan.

Sehari-harinya, Respati juga bekerja sebagai Notaris PPAT dengan kantor di Sukoharjo, serta Partner A.M untuk firma hukum Oktarina Counsellors at Law di Jakarta.

Selain usaha di bidang properti, rumah makan, dan firma hukum, Respati juga menggeluti bidang eksportir di PT Limaraya Sejahtera Energi.

Perusahaan itu mengekspor minyak jelantah untuk dijadikan avtur atau bahan bakar pesawat terbang.

Bukan Sosok Baru

Ketua baru HIPMI BPC Solo, Respati Ardi, 34, bukanlah sosok baru dalam lingkungan pengusaha Solo.

Saat ini menjabat direktur untuk beberapa perusahaan, antara lain PT Limaraya Sejahtera Energi, PT Mas Fogger Indonesia, PT Putrojoyo — RM Tojoyo 3, dan PT Tiara Ardi Pratama.

Sehari-harinya, Respati, Selasa (14/2/2023), juga mengatakan dirinya bekerja sebagai Notaris PPAT dengan kantor di Sukoharjo, serta Partner A.M untuk firma hukum Oktarina Counsellors at Law di Jakarta.

Seperti diketahui beberapa perusahaan yang dikepalai Respati  tidak asing didengar. PT Tiara Ardi Pratama merupakan pengembang perumahan salah satunya di daerah Purbayan, Baki, Sukoharjo.

Sementara itu, PT Limaraya Sejahtera Energi adalah perusahaan di bidang ekspor used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah yang berkantor di Trangsan, Gatak, Sukoharjo.

Respati bergabung dengan PT Limaraya Sejahtera Energi sejak 2019 akhir. Awalnya perusahaan itu didirikan tahun 2014 oleh Danang Wasudeva yang sebelumnya hanya menjadi pengepul minyak jelantah.

Selain Respati bergabung juga di perusahaan tersebut Yosibean Kusuma, Tommy Mahardika, dan Rahardian Aswindar. Saat ini PT Limaraya Sejahtera Energi memiliki 10 pegawai di gudang serta 100-150 pengepul di lapangan.

PT Limaraya Sejahtera Energi mengekspor minyak jelantah dan limbah turunan sawit ke Malaysia, Singapura, dan Belanda.

Minyak jelantah diekspor untuk dijadikan avtur atau bahan bakar pesawat. Agar dapat mendapat Perizinan Ekspor (PE), PT Limaraya Sejahtera Energi harus melakukan distribusi minyak bersih ke masyarakat sebagai bagian dari domestic market obligation (DMO) dengan aturan 1:6.

Respati mengatakan, yang ia lakukan ibarat mengekspor sampah, tapi justru memberi keuntungan besar. Permintaan dari ketiga negara tersebut juga tinggi menurutnya.

“100 ton distribusi minyak bersih, kami bisa dapat kuota ekspor minyak jelantah 600 ton,” papar partner Respati Ardi, Danang Wasudeva atau yang akrab disapa Deva Selasa (14/2/2023) lewat sambungan telepon.

“Gudang kami di Pedan, Klaten, bernama Pancaraya Niaga. Di sana kami menyimpan minyak curah dalam kemasan untuk didistribusikan ke masyarakat,” papar Deva. Selain minyak perusahaan itu juga menyalurkan gula dan beras.

Diakui oleh Deva, pesaing eksportir minyak jelantah semakin banyak. Saat Covid-19 pendapatan juga turun drastis karena hanya mampu berjalan dengan hasil minyak jelantah yang sedikit.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya