SOLOPOS.COM - Suasana car free day di Jl. Adi Sucipto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Foto diambil, Minggu (26/2/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Perekonomian di kawasan Colomadu, Karanganyar, semakin menggeliat dengan wacana night market bernuansa Thailand yang akan diadakan setiap bulan.

Menyusul kesuksesan car free day (CFD) Colomadu di kawasan Jalan Adi Sucipto Colomadu, Karanganyar. Night market rencananya digelar di Kantor Kecamatan Colomadu.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua CFD Colomadu, Dwi Adi Susilo, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/2/2023).

“Ke depan kami juga akan buat Night Market, sebulan sekali. Ada semua hiburan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan seni budaya kami tampilkan di sepanjang Jl  Adi Sucipto, modelnya mirip di Thailand tapi lebih kental nuansa lokal,” ujar Dwi.

Konsep night market ini digagas karena melihat suksesnya CFD Colomadu yang digelar setiap akhir pekan.

Dwi menguraikan rata-rata pengunjung di CFD Colomadu yakni 5.000 orang hingga 7.000 orang. Saat ini ada 2.000-an pedagang yang berjualan di sepanjang jalan di CFD Colomadu.

Menurut Adi, CFD berjalan dan bahkan sudah mulai berkembang, sudah mulai ada inovasi dan ide-ide dari pelaku usaha atau koordinator dan paguyuban masing-masing zona untuk membuat CFD Colomadu menjadi unik dan berbeda.

Letak Colomadu yang strategis memang menjadi salah satu potensi utama. Selain itu, Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso menguraikan wilayahnya memang sering jadi jujukan pengusaha, terutama bidang kuliner.

“CFD Colomadu juga semakin berkembang, setiap zona ada program masing-masing, sehingga sekarang tiap zona berlomba lomba mengadakan hiburan. Seperti zona empat ada lomba mewarna yaitu di kawasan Hotel Alana, zona satu ada pertunjukkan reog dan ada mainan anak-anak,” ujar Sriyono saat dihubungi Solopos.com pada Minggu

Ia menilai faktor yang menjadikan bisnis mulai bermunculan di Colomadu adalah letak wilayahnya yang strategis. Airnya juga bersih karena tidak mengandung zat kapur, dan bukan daerah rawan banjir.

“Selain itu, akses ke jalan tol dan kota juga dekat, sehingga muncul hunian banyak dan berimbas pada banyaknya usaha kuliner. Di Shelter kuliner di dekat Lapangan Blulukan itu juga kebanyakan UMKM [Usaha Mikro Kecil dan Menengah], di Tohudan ada tapi tidak besar. Sekarang di daerah Baturan banyak muncul coffee shop baru,” terang Sriyono saat dihubungi Solopos.com, pada beberapa waktu lalu.

Sriyono menilai bahwa perkembangan usaha di Colomadu tersebut masih berpusat di wilayah timur International Hotel Management School (IHS).

Selanjutnya, ia akan merangsang tumbuhnya usaha di sebelah barat IHS agar bisa membuka peluang peningkatan perekonomian masyarakat. Termasuk dengan adanya wacana night market di kompleks Kantor Kecamatan setiap sebulan sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya