SOLOPOS.COM - Kucing difabel Jero Pebol dari Rumah Difabel Meong hendak ikut serta dalam Lomba Kucing Gemoy di Solo Grand Mall, Minggu (6/8/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).
Solopos.com, SOLO — Para cat lovers menghabiskan uang puluhan juta untuk memelihara kucing di rumahnya. Seorang pemilik kucing di Solo, Endang Sri Haryani, memiliki sembilan kucing yang dipelihara secara indoor di rumahnya.
“Kalau dirupiahkan perawatan dan pemeliharaan beberapa tahun terakhir ini mungkin bisa kebeli lima motor ya, tapi memang saya suka kucing jadinya pilih merawat kucing banyak. Dan kami cat lovers tidak memandang biaya, yang penting senang dengan kehadiran kucing sebagai teman hidup, membuat hidup saya lebih berwarna,” papar Endang saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara Lomba Kucing oleh Rumah Difabel Meong di Solo Grand Mall, Minggu (6/8/2023).
Endang mengaku, biaya pemeliharaan dan perawatan terdiri dari biaya pakan, vaksinasi kucing, dan biaya tidak terduga saat kucing sakit.
Menurutnya, sebagai pemilik juga harus siap jika kucing memiliki selera makanan yang berbeda. Endang sendiri memenuhi kebutuhan pakan kucing-kucingnya sesuai permintaan mereka.
Menurutnya, sebagai pemilik juga harus siap jika kucing memiliki selera makanan yang berbeda. Endang sendiri memenuhi kebutuhan pakan kucing-kucingnya sesuai permintaan mereka.
Selain biaya pemeliharaan yang besar, Endang mengaku sebagai pemilik kucing harus siap rajin membersihkan rumah, terlebih jika semua kucing dipelihara secara indoor atau di dalam rumah.
Endang tidak mau jika kucingnya keluar rumah karena kucingnya sering mengalami kerontokan bulu jika berada di luar rumah.
Kucing biasa membuang kotoran tubuhnya dengan menggali pasir untuk tempat kotorannya, kemudian menutupi kotorannya tersebut. Jika dipelihara secara indoor, pemilik kucing harus menyiapkan kotak pasir tempat mereka membuang kotoran tubuhnya.
Endang sendiri memilih pasir yang dapat dicuci supaya bisa mudah dibersihkan dan dipakai lagi.
Seorang pemilik kucing lainnya, Inarani, menyebut memiliki total 17 kucing di rumahnya. Ina mengaku kucing-kucing yang dia rawat adalah kucing domestik yang awalnya dia selamatkan dari jalanan.
“Kebanyakan yang saya rawat itu kucing-kucing domestik, saya nggak ternak, jadi saya rescue kucing yang sakit di jalan saya bawa pulang. Saat mereka sudah sembuh rencana awal adalah mau diadopsi oleh orang lain, tetapi saya sayang melepaskan mereka jadinya saya pelihara sendiri seterusnya,” ujar Ina saat ditemui Solopos.com dalam acara yang sama.
Ina juga mengakui ada banyak alasan yang membuatnya kurang percaya dengan pihak adopter kucing yang telah dia selamatkan, yaitu kurang adanya tanggung jawab dari mereka yang berkenan mengadopsi kucing-kucing tersebut.
Beberapa kali, Ina malah menemui kucing yang telah dia selamatkan mati saat dipelihara pemilik baru, membuatnya sulit percaya dan memutuskan memelihara 17 kucing itu sendiri. Ina mengaku, tidak ada yang berbeda dari pemeliharaannya.
Makanan yang dia sediakan untuk para kucing pun tidak berbeda-beda. Selanjutnya, dia juga menyiapkan biaya perawatan berupa vaksin, obat cacing dan perawatan jika mereka sakit.
Siang itu, Ina membawa tiga kucing peliharaannya ke acara tersebut untuk mengikuti ketiga lomba yang ada.
Kucingnya yang bernama Kopi Tubruk diikutkan dalam Lomba Kucing Gemoy karena memiliki berat badan 7,4 kg, sementara kucing lainnya bernama Boba didaftarkan menjadi peserta Lomba Kucing Makan.
Meski begitu, Ina mengaku Boba tidak makan saat perlombaan berlangsung. Menurutnya, Boba tidak terbiasa makan bersama kucing lain yang tidak dia kenal di keramaian sehingga Boba memilih tidak makan.
Ina juga membawa kucing betinanya bernama Kitty Merdekawati untuk bertanding dalam Lomba Kucing Sehat. Kucing itu dinamai Kitty Merdekawati karena lahir saat Hari Kemerdekaan Indonesia.