SOLOPOS.COM - Walau dikenal sebagai bus yang suka ngebut dan ugal-ugalan di jalan, cukup banyak penumpang yang selalu menanti kedatangan PO Sugeng Rahayu maupun Sumber Selamat.(Solopos.cpm/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO – Deru mesin 7.800 cc berbunyi keras, namun tidak mengalahkan suara dari kenek bus yang mencari penumpang. Bau oli panas yang menetes bercampur pesing, juga tidak membuat sopir bus menutup hidungnya. Dengan sabar, para sopir bus Sugeng Rahayu di Terminal Tirtonadi setia menunggu penumpang yang naik.

Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat adalah dua perusahaan otomotif (PO) di bawah satu payung PT Selamat Sugeng Rahyu yang saat ini sedang disorot. Dalam satu bulan terakhir, sudah empat kali mereka terlibat kecelakaan. Mulai dari adu banteng dengan Bus Eka di Ngawi dan terkini Bus Sugeng Rahayu menghajar sebuah rumah makan di daerah Sragen. Karena kerap terjadi kecelakaan itulah, PO ini kerap mendapat cacian dan makian dari masyarakat, terutama yang disampaikan melalui media sosial.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Solopos.com, mencoba bertanya kepada para sopir bus Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat yang ada di Terminal Tirtonadi, Jumat (15/9/2023). Mereka menjawab pertanyaan terkait alasan menyetir ugal-ugalan di jalan hingga sering mengemudi dengan kecepatan tinggi dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Bagi para sopir dan kenek, sebenarnya tidak ada maksud untuk mengemudi ugal-ugalan atau ngebut. Mereka menyebut saat mengemudikan bus memang tidak terasa jika mencapai kecepatan tinggi. Selain itu, ada target waktu yang harus mereka penuhi untuk tiba di tujuan.

Menariknya, meskipun sedang disorot karena kerap mengalami kecelakaan, para sopir menyebut jumlah penumpang terus konsisten bahkan ada kenaikan. Salah satu sopir bus Sugeng Rahayu jurusan Solo-Surabaya yang ditemui Solopos.com di Terminal Tirtonadi, Warih, bercerita, saat ini penumpang busnya cukup stabil. Itu artinya, walau dikenal sebagai bus yang suka ngebut dan ugal-ugalan di jalan, cukup banyak penumpang yang selalu menanti kedatangan PO Sugeng Rahayu maupun Sumber Selamat.

“Stabil kalau saat ini, paling enggak 20-30 penumpang waktu berangkat dari sini. Nanti di terminal lain nambah lagi, harga juga masih stabil di Rp175.000 sampai Rp200.000 buat dari Solo ke Surabaya. Bahkan sebenarnya di September ini ada kenaikan penumpang,” ucapnya.

Disinggung mengenai banyaknya kecelakaan yang melibatkan Sumber Selamat atau Sugeng Rahayu, Warih menyebut lebih ke faktor pengemudi. Ia juga menilai, tidak semua sopir dari Sumber Selamat atau Sugeng Rahayu mengemudi secara ugal-ugalan.

“Kalau naik bus kecepatan 80km/jam itu enggak terasa, karena memang mesinnya kapasitasnya besar, jadi sopir kadang enggak awas. Kalau menyelip kanan-kiri itu biasa, kan memang misalkan jalan sudah sepi, ya ambil saja supaya lebih cepat sampai. Enggak semua seperti itu juga, kan sopir itu juga ingin pulang dengan selamat,” ucapnya.

Cerita serupa juga dikatakan oleh kenek Sumber Selamat, Wartono, yang mengatakan mengemudi dengan kecepatan tinggi dengan bus itu memang tidak terasa. Meskipun Wartono juga tidak menampik, para sopir harus ngebut agar tiba tepat waktu.

“Sebenarnya dibilang sengaja ngebut itu enggak, karena memang enggak terasa kalau sudah masuk kecepatan tinggi itu. Tapi memang kami ada target untuk tiba tepat waktu atau memenuhi jumlah trip per hari supaya setorannya cukup,” ulasnya.

Menariknya, Wartono mengatakan, cara mengemudi cepat ala Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu ini memiliki banyak peminat. Bahkan, ada yang mengunggahnya di media sosial dan menge-tag ke Instagram atau Tiktok.

“Kalau malam itu banyak juga yang sengaja naik buat merasakan sensasinya. Biasanya memang sekelompok begitu dan plesir naik bus Sugeng Rahayu dan berhenti di terminal terdekat, terus balik lagi ke sini. Nanti videonya diunggah ke media sosial,” imbuh dia.

Terkait banyaknya bus yang kecelakaan, Wartono mengatakan cukup prihatin karena sopir yang terlibat adalah temannya. “Sebenarnya sedih kalau lihat berita itu, karena kan ya itu teman-teman saya semua. Itu juga jadi pengingat buat hati-hati juga ketika mengemudi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya