SOLOPOS.COM - Alat konversi motor listrik (Indonesia.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menilai rencana penambahan alokasi subsidi konversi motor listrik dari Rp7 juta per unit menjadi Rp10 juta per unit dapat mendongkrak minat masyarakat hingga menambah kehadiran bengkel-bengkel konversi.

Ketua Aismoli Budi Setiyadi mengatakan rencana tersebut dapat mempercepat tercapainya target konversi motor listrik tahun ini sebanyak 50.000 unit. Kendati, hal tersebut dinilai sulit untuk terwujud jelang akhir 2023.

Promosi Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Hektare Lahan Kritis melalui Reboisasi

“Kalau target 50.000 unit tahun 2023 mungkin agak susah tercapai, tetapi minimal akan merangsang lahirnya bengkel-bengkel konversi yang itu adalah UMKM,” kata Budi, Senin (13/11/2023). Budi menerangkan bahwa kenaikan subsidi Rp10 juta dapat memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di bidang bengkel konversi motor listrik.

Selama ini, realisasi penyerapan subsidi konversi motor listrik memang belum masif dikarenakan ongkos yang masih terlalu tinggi. Adapun, Budi mengestimasi biaya konversi sebesar Rp13-15 juta per unit. “Komponen paling mahal itu kan di baterai, baterainya kan bervariasi antara Rp7-8 juta,” ujarnya.

Artinya, jika subsidi ditambah menjadi Rp10 juta per unit maka dana tersebut dapat menutupi pembelian baterai. Namun, Budi menyampaikan, sosialiasi tata cara konversi motor listrik harus diperluas untuk menjangkau masyarakat.

Di sisi lain, Budi menerangkan dampak positif dari pemberlakuan subsidi konversi motor listrik Rp10 juta yakni berkurangnya motor bermesin combustion atau sepeda motor yang berbahan bakar fosil. “Secara ekonomi kan memang motor combustion ini lebih mahal bahan bakarnya, kalau konversi ini betul-betul untuk mengganti, jadi artinya yang combustin semakin berkurang,” tuturnya.

Lebih lanjut, kebijakan insentif tersebut akan semakin efektif dengan diberlakukannya regulasi terkait dengan penggunaan teknologi swap baterry untuk konversi motor listrik. Sebelumnya, konversi motor listrik hanya dapat menggunakan battery charging.

“Artinya kan sudah lebih lengkap sekarang baterai charging boleh, baterai swap boleh. Kemudian dibantu dengan dana Rp10 juta, saya kira ini akan semakin mempercepat tercapainya target,” ungkapnya.

Dalam hal ini, Aismoli juga akan mendorong realisasi program konversi motor listrik dengan komunikasi intensif bersama asosiasi pengguna sepeda motor listrik, seperti asosiasi ojek online maupun para kurir pengiriman barang. “Itu sudah kita komunikasi dengan mereka, jadi dengan Rp10 juta mduah-mudahan bisa cepat mereka konversi,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Subsidi Konversi Motor Listrik Dikerek, Ini Respon Aismoli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya