SOLOPOS.COM - Chief People Officer WMPP, Puti Retno Ali saat berbincang dengan Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG) Arif Budisusilo di kanal Youtube Espos Indonesia belum lama ini.(Tangkapan Layar Youtube Espos Indonesia)

Solopos.com, SOLO — Selain membangun kolaborasi ada hal unik lain yang dilakukan PT Widodo Makmur Perkasa (WMPP) dalam mengelola sumber daya manusia (SDM). Perusahaan tersebut berupaya untuk menciptakan suasana nyaman seakan menjadikan perusahaan sebagai rumah bagi people WMPP.

Hal itu disampaikan Chief People Officer WMPP, Puti Retno Ali, saat berbincang dengan Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG) Arif Budisusilo, di kanal Youtube Espos Indonesia belum lama ini.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Hal itu bukan tanpa alasan diterapkan dalam perusahaan. Tujuannya tidak sekadar menjadikan semua karyawan nyaman berada di lokasi kerja. Lebih dari itu dengan kenyamanan yang didapatkan karyawan juga akan membawa dampak positif untuk perusahaan.

Dia pun sedikit menceritakan kondisi perusahaan saat dunia industri diterjang badai pandemi Covid-19 dan PMK atau penyakit mulut dan kuku pada ternak. Menurutnya hampir semua perusahaan tidak bisa terlepas dari dampak pandemi. Begitu pula dengan tantangan PMK, sebab WMPP merupakan perusahaan peternakan yang salah satunya mengelola sapi.

“Tapi Alhamdulillah PMK kami zero case. Alhamdulillah setiap orang [people WMPP] ketika ada SOP yang diwajibkan, mereka ikut menjaga untuk terlaksananya SOP. Dengan begitu kami bisa meminimalisir dampak,” kata dia.

Dia menyebutkan saat ini WMPP setidaknya mengelola sapi lebih dari 127.000 ekor. Dalam hal ini melalui konsep kekeluargaan, semua karyawan atau people WMPP ikut memiliki perusahaan, sehingga mereka juga turut berperan aktif untuk berkontribusi ke perusahaan.

Selain itu dia menyebut angka turn over di WMPP juga tidak tinggi. Saat ini total ada lebih dari 2.000 karyawan di WMPP.
“Kalau keluarga mungkin ada ribut ada berantem juga, namun kita akan selamanya bersama. Ada penyelesaian sendiri, jadi ujung-ujungnya turn over tidak tinggi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya