SOLOPOS.COM - Sejumlah PKL menjajakan aneka makanan dan takjil menggelar lapak di sepanjang Jalan Garuda Mas kompleks Kampus UMS pada Jumat (8/5/2020). (Solopos.com/ Sri Sumi Handayani).

Solopos.com, SOLO — Kampus menjadi kawasan andalan yang dibidik para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka.

Salah satunya kompleks Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo yang terletak di Desa Pabelan dan Desa Gonilan, Kartasura, Sukoharjo. Wilayah ini juga berdekatan dengan Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo dan Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Banyak usaha yang bermunculan di sekitar UMS, misalnya indekos, perumahan, warung makan, kedai kopi, dan lain-lain. Hal itu yang menyebabkan harga tanah di wilayah UMS lebih mahal dibandingkan wilayah Kecamatan Kartasura lainnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari rumah.com, Minggu (27/8/2023), rata-rata harga tanah di dekat UMS Solo sebesar Rp5 juta hingga Rp7 juta per meter.

Namun, ada juga yang menjual tanah sekitar Rp1,980 juta per meter persegi dengan  syarat membeli semua lahan seluas 808 meter persegi. Ada juga yang menjual tanah seluas 312 meter persegi seharga Rp5.128.205 per meter dengan total Rp1,6 miliar.

Penjual lainnya menawarkan tanah seluas 320 meter persegi dekat UMS seharga Rp7.031.250 per meter persegi dengan total harga Rp2,25 miliar.

Harga tanah di wilayah Desa Kertonatan, Kartasura, atau sekitar 6 kilometer dari UMS dijual lebih murah sekitar Rp2,8 per meter persegi.

Sedangkan pada situs jual beli lainnya yakni di olx.id, tanah seluas 150 meter di kawasan Menco, Gonilan, Kartasura, dijual seharga Rp5,5 juta per meter. Ada juga tanah seluas 107 meter dijual dengan harga Rp6 juta per meter persegi.

Di kompleks yang sama, ada juga tanah pekarangan seluas 508 meter persegi yang dijual dengan harga Rp8 juta per meter persegi.

Wilayah Kartasura dan Colomadu memang tergolong menjadi primadona dengan harga perumahan maupun tanah kaveling cukup tinggi.

Sekretaris Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah (Jateng) Eko Rahardjo menguraikan harga rumah komersil di Kartasura dan Colomadu dijual sekitar Rp400-an per unit.

Melihat harga tanah yang cukup tinggi, Eko, mengatakan dua wilayah tersebut tak mungkin ada pembangunan rumah subsidi.  “[Enggak mungkin untuk perumahan subsidi] Harga tanah di sekitaran Singopuran, Kartasura harga per meter sudah di atas Rp2,5 juta,” terang Eko.

Di sisi lain, Eko mengatakan perumahan komersial di Solo dengan harga murah jumlahnya cukup terbatas sehingga konsumen harus mencari rumah komersial di luar Solo.

“Konsumen pencari hunian tidak bisa mengandalkan dari Solo. Tetapi harus melebar ke luar Solo,” tambah Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya