SOLOPOS.COM - Gerai Fremilt-O dengan konsep lebih modern. (Istimewa/Selma A.)

Solopos.com, SOLO — Bisnis minuman kekinian masih menjanjikan walaupun banyak mengalami perubahan sejak pandemi Covid-19. Banyak bisnis minuman kekinian yang menawarkan dengan sistem waralaba.

Salah satu pelaku bisnis minuman kekinian, Argo mengklaim mampu meraup omzet hingga Rp60 juta per bulan untuk dua outlet Fremilt miliknya. Ia merintis usaha ini sejak 2018 dengan harga franchise yang dibayarkan Rp13,5 juta. Dengan persediaan bahan baku yang aman dan produk selalui diperbarui serta variatif membuat usahanya mampu bertahan hingga kini.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Pada saat kemitraan dulu Rp13,5 juta. Ada dua cabang di Cilacap, [omzet] kedua outlet ya, dari gabungan dua outlet itu ada sekitar Rp60 juta lebih,” terang Argo. Ia mengaku bisnis minuman kekinian masih menguntungkan. Karena produk yang ditawarkan selalu diperbarui. Ia mengikuti konsep minuman kekinian, misalnya dengan menghadirkan varian rasa baru.

Argo juga memanfaatkan media sosial untuk menggaet konsumen lainnya. Argo menyebut belum ingin menggunakan konsep waralaba lainnya, karena dengan menggunakan skema bisnis saat ini masih cukup menguntungkan.

Marketing Fremilt, Selma A. mengungkap konsep minuman kekinian Fremilt selalu bervariasi. Saat ini pihaknya menyediakan paket kemitraan baru Fremilt Lite seharga Rp14,5 juta. Dengan harga tersebut sudah meliputi booth modern, perkakas kemitraan dan bahan baku.

“Mengusung tema modern dan minimalis Fremilt Lite siap memberikan sistem layanan yang berbasis teknologi yang efisien atau grab to go,” ujar Selma kepada Solopos.com, pada Rabu (27/9/2023). Selma menguraikan bisnis minuman kekinian telah mengalami banyak perubahan setelah pandemi.

Saat ini, lanjut Selma banyak sekali brand-brand minuman kekinian yang merambah dunia franchise. Fremilt kali pertama berdiri pada 2015 lalu di Kota Solo. Alasan merebaknya bisnis minuman kekinian menurut Selma adalah orang ingin memulai usaha yang antiribet.

Outlet Fremilt berkembang di berbagai kota di Indonesia. Selma mengaku Fremilt berkomitmen menyajikan cita rasa Thai Tea yang autentik dan selalu berusaha memuaskan selera para penggemar thai tea.

“Jadi buat Fremilt ini jadi peringatan juga untuk tetap menjaga eksistensi dan bisa bertahan di tengah persaingan bisnis minuman ini. Fremilt sendiri bisa dibilang masih eksis dan bertahan sampai sekarang dan sudah delapan tahun,” tambah dia.

Selma menguraikan dalam sehari satu outlet mampu menjual 100 gelas hingga 200 gelas pada musim kemarau ini. Namun rata-rata penjualan satu outlet berkisar 70 gelas hingga 100 gelas dengan harga produk mulai Rp8.000 hingga Rp17.000.

Selma mengungkapkan tantangan bisnis kekinian saat ini adalah banyaknya brand kompetitor yang mulai bermuncul sejak pandemi. Berkembangnya merek-merek baru tersebut cukup masif karena banyak orang yang tidak mau ketinggalan.

“Banyak munculnya brand-brand baru ini sedikit banyak mempengaruhi eksistensi Fremilt juga dari segi business to customer sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan yang lain untuk harga produk pun Fremilt sudah terjangkau,” tambah dia.

Dalam menghadapi ketatnya persaingan ini membuat Fremilt terus berinovasi dengan mengeluarkan menu dan program baru. Salah satunya paket Special Day with Fremilt yaitu paket produk Fremilt untuk menyambut acara spesial seperti ulang tahun atau wedding.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya