SOLOPOS.COM - Pekerja memeriksa stok beras di gudang Bulog Indramayu, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). Meskipun disebut sudah tidak mengimpor beras selama 3 tahun, namun berdasarkan Indonesia masih mengimpor beras khusus hingga 2022. (Antara/Dedhez Anggara).

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) segera menyerap beras dari petani dengan harga berapapun guna memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang menipis.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan, atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Perum Bulog telah ditugaskan untuk menyerap beras. Hal ini mengingat per 19 Oktober 2022, stok CBP hanya mencapai 697.944 ton, jauh dari prognosa pemerintah untuk akhir 2022 di angka 1,2 juta ton.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Beras memang pada ratas [rapat terbatas] ditugaskan oleh Presiden agar Perum Bulog segera membeli panen dari petani dengan harga berapapun tetapi jualnya sesuai dengan harga Bulog itu Rp9.000/kg,” ujarnya kepada awak media, Kamis (27/10/2022).

Berdasarkan catatan Kemendag, stok CBP milik Perum Bulog per 19 Oktober 2022 sebanyak 697.994 ton, sementara stok di Pasar Induk Beras Cipinang sebanyak 43.924 ton. Dalam upaya pemenuhan stok CBP, Badan Pangan Nasional sebelumnya memberikan fleksibilitas harga beli beras dari Rp8.300 ke Rp8.800 per kg untuk dapat bersaing dengan swasta.

Namun, timbul masalah baru lantaran harga gabah terus meningkat dan berdampak terhadap harga beras yang turut terkerek. Kebijakan fleksibilitas harga tersebut pun akhirnya dicabut dan kembali ke harga Rp8.300 per kg.

Baca Juga: Momen Selvi Ananda Borong Beras dan Produk Petani di Bazar Kampung Joglo Solo

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, Kamis (27/10/2022), harga beras di tingkat konsumen sepanjang Oktober 2022 telah naik Rp200 untuk jenis medium dan Rp100 untuk premium. Bahkan, dalam empat bulan terakhir beras medium telah naik dari Rp10.400 menjadi Rp10.900 per kg, sedangkan beras premium naik dari Rp12.500 menjadi Rp12.800 per kg.

Umumnya dalam kondisi kenaikan harga beras, Perum Bulog melakukan operasi pasar. Akademisi dari IPB University Bayu Krisnamurthi melihat sulit bagi Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar dengan stok yang terbatas. “Jumlah itu sangat terbatas kalau ada kejadian kenaikan harga, sulit dapat dilakukan operasi pasar yang efektif dengan stok terbatas,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Cadangan Beras Menipis, Zulhas Minta Bulog Segera Serap Panen Petani.

Baca Juga: Mendag Komitmen Buka Pasar Ekspor Produk UKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya