SOLOPOS.COM - Pekerja memeriksa stok beras di gudang Bulog Indramayu, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). Meskipun disebut sudah tidak mengimpor beras selama 3 tahun, namun berdasarkan Indonesia masih mengimpor beras khusus hingga 2022. (Antara/Dedhez Anggara).

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkapkan tidak terpenuhinya target cadangan beras hingga akhir tahun salah satunya disebabkan oleh Kementerian Pertanian yang disebut ingkar janji.

Perum Bulog diperkirakan tidak akan dapat memenuhi target cadangan beras sebesar 1,2 juta ton hingga akhir tahun. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) per 22 November yang ada di Bulog saat ini kurang dari 600.000 ton.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkapkan sebenarnya dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pada awal November 2022, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menjanjikan Bulog sebesar 500.000 ton beras. Namun, hingga kini beras tersebut tidak ada.

“Bukannya kita tidak mau membeli [dengan harga komersil], tapi memang barangnya tidak ada. Pada saat itu, ada yang janji di depannya Pak Menko bahwa dalam kurun waktu satu minggu akan menyetor beras 500.000 ton untuk Bulog. Pak Wandi [Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi], kan pada saat itu?” ujar Buwas dalam paparannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI bersama Kementan, Bapanas, dan ID Food, Rabu (23/11/2022).

Buwas mengatakan, karena janji Kementan yang tidak terealisasi hingga saat ini, pihaknya mencoba memperoleh beras dari perusahaan-perusahaan besar. Akan tetapi, mereka tidak bersedia melepas beras ke Bulog. Padahal, kata Buwas, Bulog siap membeli dengan harga komersil. “Karena stok mereka untuk menjaga pasar mereka,” ucapnya.

Baca Juga: Polemik Impor Beras, Data Bulog dan Kementan Berbeda, Ini Kata Pengamat

Selain itu, Buwas menepis anggapan Bulog tidak mau membeli beras petani dengan harga wajar. Buwas mengklaim Bulog justru berpihak kepada petani yang dibuktikan dengan tidak pernah impor selama 4 tahun.

“Untuk CBP kita tidak impor. Kita beli kepada petani walaupun harganya mahal,” ujar Buwas. Namun, kata Buwas, apabila Bulog saat ini membeli beras dengan harga komersil, yang akan diuntungkan justru pengusaha.

“Saat ini, sudah tidak ada panen, Pak. Sudah ada di pengepul-pengepul. Sudah ada di pengusaha-pengusaha beras. Ini faktanya seperti itu. Jadi itu bukan tugas yang diinisiatif Bulog, tapi justu ini tugas dari negara kepada Bulog untuk menyediakan beras 1-1,2 juta ton,” jelas eks Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) Polri tersebut.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Stok Beras Bulog Tipis, Buwas: Gara-gara Kementan Ingkar Janji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya