SOLOPOS.COM - Plt. Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi (memegang mic) ketika menghadiri rapat kerja nasional Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) di Diamond Convention Hall, Solo, Senin (23/10/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SOLO — Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan stok beras saat ini tetap aman menjelang pemilu 2024.

“Kami mau pastikan nanti pemilu 14 Februari 2023 semua stok cukup, bahkan 9 April [2024] saat big session [panen raya] nanti semua tidak mempermasalahkan itu [soal stok beras],” kata dia ketika ditemui wartawan dalam acara Rakernas Perpadi di Diamond Convention Hall Solo, Senin (23/10/2023).

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Dia memastikan Dirjen Tanaman Pangan dan Dirjen Prasarana & Sarana Pertanian (PSP) juga akan turut mempersiapkan produksi beras. Terlebih pada November nanti, dirinya memperkirakan sudah mulai turun hujan.

Sementara itu, dia mengatakan memang sejak awal 2023 Presiden Jokowi memerintahkan untuk mempersiapkan dalam menghadapi kemarau panjang.

“Tentunya Pak Presiden memerintahkan untuk bersikap sejak awal tahun, tugas kami memastikan stok itu ada. Jasi stok di level Bulog itu kita siapkan tidak boleh di bawah satu juta ton,” kata dia.

Beras SPHP 1,2 Juta Ton

Dia mengatakan, saat ini sudah ada beras SPHP atau beras medium dari Bulog yang mendapatkan subsidi dari pemerintah sebanyak 1,2 juta ton.

Dia menegaskan, agar tetap aman, stok beras di Bulog harus lebih dari satu juta ton. Sementara saat ini, stok di Bulog mencapai 1,4 juta sampai 1,5 juta ton.

“Akan masuk terus sekitar 800 ribu ton. Kemudian akan ada lagi yang masuk sampai dengan 31 Desember [2023] 600 ribu ton,” kata dia.

Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Andy Nugroho mengatakan di Solo masih ada stok beras sebanyak 15.000 ton. Stok tersebut diklaim aman sampai awal panen tahun 2024.

“Untuk stok beras di Bulog Cabang Surakarta saat ini 15.000 ton, insyaallah aman sampai panen awal tahun depan,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (24/10/2023).

Terpisah, dia mengatakan terdapat tambahan beras impor sudah masuk ke Solo untuk memenuhi kebutuhan cadangan.

“Kalau secara stok sudah masuk, ya kurang lebih sudah tiga bulan lalu,” kata dia ketika ditemui di Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo, pekan lalu.

Andy mengatakan beras impor yang sudah masuk di Solo kurang lebih sekitar 10.000 ton. Beras tersebut berasal dari negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand.

Terkait impor beras, dirasa perlu mengingat minimnya panen dari petani dan harga sudah tinggi. Terlebih hasil panen yang ada menurutnya saat ini menjadi rebutan penggilingan.

“Nah kalau kita ikut menyerap di lokal juga, otomatis kasian temen-temen. Harga kalau [dari] Bulog turun, itu ngerek makin tinggi. Jadi kita menyerap [dari lokal] tapi secukupnya,” kata dia.

Dia menjelaskan adanya impor beras tersebut semata untuk menjamin kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Hal itu agar pihaknya bisa memastikan kecukupan cadangan beras.

“Pasti sebagian [beras impor] ketika memang beberapa wilayah stoknya sudah [menipis] kami salurkan. Intinya kalau pas ada penugasan untuk menyalurkan GPM [Gerakan Pangan Murah] ataupun bantuan pangan, kami keluarkan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya