SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah 2 lantai.(plantationhomes.com.au)

Solopos.com, SOLO — Masalah backlog atau kekurangan rumah di Kota Solo tidak lepas dari kebutuhan ruang yang meningkat dan minimnya ketersediaan lahan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi backlog di Kota Solo, salah satunya yakni menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) di luar Solo untuk membangun permukiman.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Menurut Kepala Program Studi (Prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret (UNS), Winny Astuti, kepada Solopos.com, Rabu (25/1/2023), penyebab banyaknya backlog di Kota Solo tidak lepas dari permukiman yang masih belum tertata.

“Penyebab adanya backlog sebenarnya ada dua, yang pertama adanya squatter settlement, atau kawasan yang terdiri dari beberapa rumah yang kurang layak huni, sehingga menciptakan kepadatan biasanya mereka tinggal secara ilegal. Yang kedua, memang karena tingginya kebutuhan rumah di Kota Solo dan banyak warga Solo yang belum punya rumah,” urai Winny.

Untuk mengatasi backlog, Winny memiliki dua saran yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota Solo. Yakni relokasi perumahan dan membangun rumah susun (rusun).

“Pemerintah dalam hal ini bisa melakukan relokasi atau resettlement ke area lain yang layak dan sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Cara kedua juga membangun rumah susun dengan konsolidasi lahan dan melihat ketersediaan lahan,” lanjutnya.

Solusi lain yang ditawarkan oleh Guru Besar UNS ini adalah Pemkot Solo melakukan rekonsiliasi dengan pemerintah daerah sekitar untuk menyediakan pemukiman. 

Ketersediaan lahan di Kota Solo yang memang minim menjadi penyebab perlunya kerjasama antara Pemkot Solo dengan pemerintah daerah sekitarnya, langkah ini juga untuk mengurangi pemukiman kumuh yang kian menjamur.

“Pemkot Solo juga bisa bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten sekitar untuk pengadaan rumah. Ini juga bisa untuk meningkatkan kualitas pemukiman kumuh yang cukup banyak di Kota Solo,” jelasnya.

Sebagai informasi, Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susesnas) menyebutkan pada tahun 2018, sebanyak 33.446 keluarga tidak memiliki rumah di Kota Solo, angka ini kemudian meningkat menjadi 60.000 keluarga pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya