Solopos.com, JAKARTA — Impor barang bekas khususnya produk busana terus menjadi kontroversi. Bisnis yang sering menggunakan istilah keren thrifting ini memang menguntungkan, namun sekaligus dianggap memukul industri busana dalam negeri khususnya UMKM.
Presiden Joko Widodo pun meminta jajarannya untuk membereskan persoalan impor produk tekstil bekas yang mengancam keberadaan industri lokal. “Sudah saya perintahkan untuk cari betul [sumbernya], dan ini sehari dua hari sudah ketemu,” kata Jokowi, Rabu (15/3/2023). Jokowi mengungkapkan barang-barang bekas impor ini sangat mengganggu kinerja industri dalam negeri, utamanya industri tekstil.
Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan
Pasar barang bekas di Indonesia juga terbilang besar, ini terlihat dari nilai impor pakaian bekas yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai US$272.146 atau setara dengan Rp4,21 miliar dengan volume 26,22 ton sepanjang 2022. Lalu, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) juga merilis data penindakan ballpress atau karung berisi pakaian bekas sepanjang tahun 2022 dengan barang hasil penindakan (BHP) sebanyak Rp23,91 miliar dari 220 penindakan.
Padahal, Indonesia sudah mengatur larangan untuk mengimpor barang bekas, utamanya pakaian melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 40/2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 18/2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (17/3/2023).
Anggaran Tahap 1 Revitalisasi Keraton Rp18 Miliar
SOLO — Proses revitalisasi kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo saat ini sudah sampai ke tahap kajian. Sementara anggaran untuk tahap pertama proses revitalisasi saat ini sudah ada lebih kurang Rp18 miliar.
Pengageng Parentah Kasunanan Surakarta Hadiningrat, K.G.P.H. Adipati Dipokusumo menjelaskan proses kajian itu untuk memastikan identifikasi bangunan-bangunan Keraton. “Sampai sekarang masih proses kajian. Itu bangunan apa, dulu untuk apa, sekarang bentuknya seperti apa, kerusakannya bagaimana,” kata dia kepada Espos, Rabu (15/3/2023).
Dia mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah bersama Keraton Solo itu dengan asas reservasi, konservasi, revitalisasi, rehabilitasi, dan aktualisasi. Upaya yang dilakukan sesuai No.11/2010 tentang cagar budaya. Sebagai informasi, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan revitalisasi Keraton Solo tahap satu meliputi antara lain Alun-alun Utara dan Alun-alun Kidul.
Dipokusumo pun memberi penjelasan tentang makna filosofis alun-alun. “Secara singkat Alun-alun adalah simbol kehidupan. Kehidupan pasti ada yang mengatur, kemudian tujuh pintu untuk masuk ke keraton yang berakhir pada raja terus akhirnya dari itu ada raja. Keraton menganut paham teologi dan teokrasi. Jadi raja dipercaya sebagai wakilnya Tuhan untuk mengatur dunia ini,” ungkap Gusti Dipo, panggilan akrabnya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (17/3/2023).
Akselerasi Ekspor Perikanan, Udang Tertinggi
JAKARTA — Tahun 2022 menjadi momentum akselerasi ekspor perikanan. Tercatat peningkatan nilai ekspor perikanan sebesar 10,66% selama Januari-November. Udang menempati urutan pertama komoditas utama ekspor perikanan Indonesia dengan nilai US$1.997,49 juta.
Pemerintah juga terus mempromosikan branding produk perikanan Indonesia dengan tagline Indonesia Seafood: Naturally Diverse dan subtagline Safe and Sustainable di berbagai pameran serta pertemuan internasional.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan ekspor perikanan pada 2023 senilai US$7,66 miliar. Selain ekspor, pertumbuhan produk domestik bruto juga ditargetkan mencapai 5%-6%, kemudian angka konsumsi ikan sebesar 61,02 kg/kapita.
Trenggono juga menargetkan produksi garam sebanyak 1,5 juta ton, nilai tukar nelayan mencapai 107-108, persentase kepatuhan pelaku usaha KP sebesar 97%, serta penyelesaian penataan ruang dan rencana zonasi pesisir di 32 kawasan. Selengkapnya di halaman Ekonomi-Bisnis Harian Solopos edisi Jumat (17/3/2023).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
