Bisnis
Minggu, 14 Mei 2023 - 19:09 WIB

Solo Ramai Gelar Konser Musik, Segini Potensi Keuntungan Pengusaha EO Per Acara

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi panggung vokalis Dream Theater James LaBrie dan gitaris Jhon Petrucci saat tampil menghibur penggemarnya pada konser bertajuk Top of The World Tour di lapangan parkir A dan B Stadion Manahan, Solo, Rabu (10/8/2022) malam. (Solopos/Nicolous Irawan).

Solopos.com, SOLO – Keuntungan yang didapat pelaku event organizer atau EO konser musik bekisar 10 persen-20 persen dari modal. Biasanya, konser grup musik papan atas dihandel oleh event organizer berskala besar yang menggandeng event organizer lokal di Solo.

Di Solo, belum banyak event organizer yang menangani acara konser musik. Salah satunya,  EO yang kerap menggelar konser musik yakni Ide Unik Production.

Advertisement

Sebelum muncul pandemi Covid-19, tak sedikit acara konser musik yang digelar Ide Unik Production. Mulai dari konser dangdut dengan artis Resa Lawangsewu, J-Rocks, hingga Tipe-X di Alun-alun Kidul.

Pelaku EO yang menghandel konser musik harus memiliki dana segar yang cukup. Dana segar itu sebagai modal untuk membiayai acara konser musik mulai dari peralatan soundsystem, lighting, tenda dan kursi dan sebagainya.

Advertisement

Pelaku EO yang menghandel konser musik harus memiliki dana segar yang cukup. Dana segar itu sebagai modal untuk membiayai acara konser musik mulai dari peralatan soundsystem, lighting, tenda dan kursi dan sebagainya.

Fee untuk EO bekisar 10 persen-20 persen dari modal awal. Misalnya, biaya konser musik menghabiskan dana Rp100 juta. Maka, fee untuk EO senilai kurang lebih Rp10juta-Rp20 juta. Nanti dibagi-bagi untuk para pekerja,” kata owner Ide Unik Production, Antok Boni Trisnanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (14/5/2023).

Menurut Antok, biasanya konser musik yang menampilkan grup musik berlabel nasional dihandel EO di Jakarta. Seperti konser Dewa 19 di 30 kota yang dihandel oleh Redline Kreasindo.

Advertisement

Sementara, EO di Solo hanya menghandel konser-konser musik skala menengah ke bawah.

“Bisa juga EO lokal dilibatkan untuk membantu jalannya acara konser musik. Istilah nge-sub konser musik. Namun, sifatnya hanya membantu. Pelaku utama tetap EO dari Jakarta,” kata dia.

Pernyataan senada diungkapkan Owner Bintang Promosindo, Diaz Arjun Ardian. Rata-rata fee yang diterima manajemen EO dalam acara konser musik di kisaran 10 persen-15 persen.

Advertisement

Arjun tak memungkiri Solo menjadi salah satu kota yang acapkali menggelar konser musik saat akhir pekan.

Hal ini tak lepas dari efek pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun. Selama masa pandemi, pemerintah melarang penyelanggaraan konser musik lantaran melibatkan massa yang berpotensi menularkan virus.

“Kebanyakan teman-teman EO hanya di sub dari vendpr luar kota untuk menghandel konser musik. Kalau yang langsung ditangani EO di Solo bersifat privat acara seperti launching produk dan gathering,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif