Bisnis
Senin, 9 Januari 2023 - 05:57 WIB

Solo Art Market di Ngarsopuro Solo, Peserta dan Pengunjung Keluhkan Panas

Maymunah Nasution  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelatihan batik di Solo Art Market (SAM) ke-22 di jalur pedestrian Ngarsopuro Solo Minggu (8/1/2023). (Solopos/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — Solo Art Market kembali digelar Minggu (8/1/2023) pukul 09.00 sampai 16.00 WIB di jalur pedestrian Ngarsopuro Solo. Acara ini menghadirkan 65 usaha seni kreatif dari Solo dan sekitarnya.

Pantauan Solopos.com Minggu siang pukul 11.00 WIB kegiatan sudah diramaikan oleh para pengunjung yang melihat-lihat maupun membeli produk usaha seni kreatif di Solo Art Market (SAM) ke-22 tersebut.

Advertisement

Keramaian pengunjung terbilang kondusif, tidak terjadi kepadatan sehingga jalanan di Ngarsopuro tetap ramai lancar. Selain dipadati oleh usaha seni kreatif, penjaja makanan dan jajanan es memadati sisi kiri jalur pedestrian Ngarsopuro tepatnya di depan SD Negeri Bromantakan.

Jajanan dan makanan ringan yang hadir dalam acara ini antara lain es putar, siomay, tahu kupat, es teh jumbo, mie ayam dan bakso, serta berbagai jajanan lainnya.

Masyarakat yang mengunjungi Solo Art Market mengenakan baju bebas, tapi beberapa di antaranya mengenakan jarit untuk menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah.

Advertisement

Salah satu pengunjung Solo Art Market, Wulan, mengetahui acara ini dari akun Instagram @soloartmarket.id. Wanita itu mengikuti acara yang sama Desember 2022 lalu dan mengunjungi acara di awal tahun ini.

“Sebelumnya di Kampung Batik, lokasinya lebih sempit jadinya desak-desakan. Ini jauh lebih baik sih, walaupun panas,” ujarnya Minggu (8/1/2023).

Ulung Danuargo, pemilik usaha resin bernama Say Samsara dari Yogyakarta, juga mengeluhkan kondisi panas acara Solo Art Market Minggu (8/1/2023). “Baru pertama kali ikut, dengarnya dari kru internal. Habis itu saya mendaftar dan alhamdulillah lolos, trus dari Jogja saya berangkat ke sini. Sejauh ini acaranya bagus, cuma ya panas karena nggak dikasih tenda,” ujarnya kepada Solopos.com.

Advertisement

Riko, pemilik usaha apparel batik lukis dari Tamansari, Yogyakarta, juga menyarankan untuk acara berikutnya peserta diberi tenda. “Sebaiknya diberi tenda, soalnya tadi pagi sempat mendung hampir hujan, sedangkan saya mengadakan demo cara melukis di kaos dengan bahan batik, kalau terkena air hujan warnanya rusak.”

Riko juga mengharapkan agar Solo Art Market digelar lebih lama lagi. “Juga kalau bisa lebih lama, biar penjualannya lebih lama lagi di sini,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif