SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan produksi industri tekstil. (panbrotherstbk.com)

Solopos.com, SOLO — Sepinya Pasar Tanah Abang di Jakarta dianggap oleh beberapa pelaku usaha tekstil sebagai alarm mengkhawatirkan yang dialami industri tekstil dalam negeri.

Wakil Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo sekaligus Pengurus Apindo Jawa Tengah, Sri Saptono Basuki, mengatakan kondisi yang tengah dialami industri tekstil secara nasional yakni snowball effect lesunya industri tersebut sejak pandemi Covid-19.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Pertumbuhan ekonomi saat ini belum berimbas pada industri tekstil dan alas kaki, mau tidak mau harus kita akui industri sedang berjuang dalam upaya mendapatkan market baik lokal maupun ekspor,” ujar Basuki saat dihubungi Solopos.com.

Dia juga menyayangkan Kota Solo belum memiliki data bagaimana kondisi yang terjadi di Pasar Klewer Solo, Pusat Grosir Solo (PGS), ataupun Beteng Trade Center (BTC).

Menurut Basuki, banyaknya event bagi UMKM di Solo perlu dikaji ulang apakah linier dengan kondisi secara umum. Data yang akurat dapat memudahkan semua pihak mengkalkulasi usaha masing-masing.

Dia juga berharap banyaknya event di Solo yang berhasil menggerakkan pertumbuhan usaha hotel dan kuliner juga dirasakan oleh sektor usaha lainnya.

Basuki berpendapat, ekonomi yang terlalu banyak ditopang UMKM dan sektor informal justru menunjukkan industrialisasi belum bergerak maju.

“Kalau UMKM terlalu banyak malah sebenarnya hanya bersaing dalam negeri, ketika ada impor dengan harga lebih murah dan kualitas seperti ekspektasi pasar, UMKM akan gagal bersaing. Terlebih perlu dicatat juga, sektor informal masih terlalu banyak subsidi, salah satunya di permasalahan upah pekerjanya,” tambah Basuki.

Dia menambahkan pemerintah memiliki peran penting untuk menguatkan industri tekstil Indonesia, antara lain lewat lembaga finansial dan sektor pelayanan usaha – industri meliputi listrik dan mau melakukan diskresi.

Hal tersebut mampu memberi stimulus agar industri dapat mengatur ulang mekanisme produksi dan mendapatkan market baru sehingga bisa survival.

Basuki juga mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia menangani gejolak dan kontraksi ekonomi saat awal pandemi Covid-19, tetapi menurutnya saat ini yang perlu dilakukan adalah menghapus tumpang tindih kebijakan antar lembaga atau kementerian.

Basuki mengingatkan, kontribusi industri padat karya di Jawa Tengah meliputi tekstil, sepatu, furniture, dan handicraft menyumbang pendapatan daerah non-migas lebih dari 50%. Menurutnya, hal ini perlu dijaga dan dijadikan arah kebijakan.

Dia mewanti-wanti, tantangan bonus demografi yang segera dihadapi Indonesia jika mengalami perlambatan investasi bisa membuat industri padat karya terdampak serius.

Terpisah, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, Liliek Setiawan, mengatakan tantangan industri tekstil dalam negeri juga terasa dari menjamurnya produk pakaian dan sepatu impor.

“Bahkan thrift atau baju-baju bekas itu masih saja ada, padahal aturan yang melarang itu sudah jadi Undang-Undang, ini artinya penegakan hukum di Indonesia yang masih cacat dan itu jadi salah satu tantangan industri tekstil dalam negeri,” ujar Liliek saat dihubungi Solopos.com via telepon, Kamis (14/9/2023).

Liliek mengingatkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia, seharusnya pasar sandang Indonesia harus bisa dikuasai oleh pelaku usaha dalam negeri. Itu sebabnya, industrialisasi tekstil harus tetap dibantu oleh pemerintah.

Menurutnya, industrialisasi yang digenjot maju akan meningkatkan produktivitas pekerja, sehingga dalam kondisi yang ideal upah minimum regional (UMR) buruh dapat meningkat dan perekonomian masyarakat bergerak maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya