Bisnis
Senin, 20 Maret 2023 - 11:55 WIB

Soal Libur saat Inspeksi FIFA & Piala Dunia U20, PKL Manahan Minta Pascalebaran

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deretan lapak pedagang kali lima (PKL) di Selter Manahan. Foto diambil Sabtu (18/3/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Paguyuban pedagang kaki lima (PKL) Selter Manahan di kompleks Stadion Manahan Solo meminta instruksi libur jualan selama ada kunjungan FIFA dan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 dimulai setelah Lebaran. Bukannya 17 April 2023 sebelum Lebaran.

Wacana pemberhentian sementara aktivitas jual beli PKL Selter Manahan kompleks Stadion Manahan Solo tersebut disampaikan langsung Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Advertisement

Pemberhentian sementara aktivitas jual beli dilakukan selama kunjungan FIFA dan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.

Selain menutup sementara Selter Manahan di kawasan Stadion Manahan, Jl K.S Tubun, Solo. Pemkot Solo juga akan menutup sementara lapak PKL sekitar stadion pendamping untuk mendukung Kota Solo sebagai salah satu kota tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Ketua Paguyuban Gotong Royong, Koko Kuncoro, menguraikan para pedagang tetap mengikuti aturan tersebut walaupun merasa keberatan.

Advertisement

“Ya sebenarnya keberatan sih keberatan, tapi gimana ya itu aturan. Mintanya pedagang kalau bisa ya tutupnya habis Lebaran, wacananya ditutupnya pada 17 April 2023, sebelum Lebaran. Tapi mintanya pedagang ya habis lebaran, karena pedagang ini memanfaatkan momen lebaran,” terang Koko saat dihubungi Solopos.com pada Senin (20/3/2023).

Hal ini menurut Koko karena hampir seluruh pedagang di Selter Manahan menggantungkan hidupnya dari berjualan di sana. Rata-rata omzet pedagang jika dipukul rata sebesar Rp500.000-an per hari.

“Kalau ditutup enggak bisa jualan [cari uang], ya libur semua. Penginnya habis lebaran [ditutup]. Tapi bakal ada rapat lagi nanti,” ujar Koko.

Advertisement

Selain itu, Koko menuturkan bahwa setelah libur selama delapan bulan, para pedagang di Selter Manahan tengah berusaha mencari modal kembali, sehingga ketika diliburkan kembali dalam waktu yang cukup lama, tentu menurut Koko hal ini perlu dipertimbangkan.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Solo akan menutup sementara Selter Manahan di kawasan Manahan, Jl K.S Tubun, Solo, dan lapak PKL sekitar stadion pendamping untuk mendukung Kota Solo sebagai salah satu kota tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Hal itu disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (14/3/2023) siang. Dia mengatakan selain kios atau selter, tidak ada pemasangan logo brand selain sponsor FIFA.

“Selter Manahan ditutup selama pelaksanaan Piala Dunia U-20, tempat-tempat atau kios atau selter, dan brand selain sponsor FIFA,” kata dia.

Dia mengatakan ada penutupan sementara sesuai jadwal inspeksi FIFA di Kota Solo berikutnya serta setiap pertandingan Piala Dunia U-20. Namun, kepastian jadwal tutup sementara menunggu informasi lebih lanjut dari panitia Piala Dunia U-20.

“Nanti biar dijelaskan ketua panitia piala dunia,” papar dia. Gibran mengatakan aturan yang sama berlaku juga di sejumlah lapangan pendamping atau pendukung piala dunia di Kota Solo.

“Aturan sama semua, itu komitmen kami sebagai tuan rumah. Aktivitas olahraga juga,” ungkap dia.

Adapun Gibran mendampingi Ketua Umum PSSI yang juga Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC), Erick Thohir meninjau venue-venue calon penyelenggara pertandingan Piala Dunia U-20 2023 di Kota Solo, Minggu (12/3/2023).

Selain Gibran, Erick didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Zainuddin Amali, Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha, Direktur  Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah.

Sejumlah lokasi yang ditinjau, antara lain Stadion Manahan, Stadion Sriwedari, Lapangan Kota Barat, dan Lapangan Banyuanyar.

Stadion Manahan menjadi perhatian khusus dari Ketum PSSI tersebut karena dipersiapkan untuk laga final Piala Dunia U-20. Dengan status jadi penyelenggara laga final turnamen yang diikuti 24 negara, Manahan bakal jadi pusat perhatian luas dunia.

“Kalau di cabor sepeda ada Tour de France, yang kami lakukan Tour Stadium. Kunjungan ke Solo sangat penting mengingat kota ini tak hanya menjadi ajang babak penyisihan dan partai final, tapi juga acara selebrasi penutupan Piala Dunia,” kata Erick melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Adapun FIFA telah berkunjung ke Kota Solo dan memberikan beberapa catatan terkait renovasi akhir Februari lalu. FIFA meminta peningkatan kualitas rumput lapangan, penambahan anti slippery floor, dan pemasangan rumput sintetis di area sekeliling lapangan pertandingan.

Selain itu, pihak Pemkot Solo diminta melakukan perbaikan minor fasilitas toilet buat penonton, termasuk, kewajiban merenovasi media tribun, pembuatan kamera platform, penambahan kamera CCTV, pembongkaran pagar tribun yang menghalangi pandangan penonton, serta penambahan flagpole.

FIFA juga menginstruksikan adanya penataan kawasan stadion, test commissioning lampu lapangan, dan perbaikan lampu area parkir plus pembuatan garis parkir. Semua dibenahi secara masif oleh Pemkot Solo dan Kementerian PUPR.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif