SOLOPOS.COM - Kantor Bea Cukai Solo. (Istimewa/Kantor Bea Cukai Solo).

Solopos.com, SOLO — Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Solo atau Bea Cukai Solo terdampak krisis kepercayaan publik terhadap Kementerian Keuangan pasca-kasus mantan pejabat DJP Rafael Alun Trisambodo dan mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. 

Kepala Kantor Bea Cukai Solo, Yetty Yulianty, Rabu (8/3/2023), mengaku turut merasa kecewa atas dugaan kasus pamer harta yang dilakukan mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta yang berujung pada pemecatan dan diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Apalagi hal tersebut turut membuat kepercayaan publik terhadap Bea Cukai semakin menurun. Padahal, khusus Kantor Bea Cukai Solo selama ini secara internal terus melakukan pengawasan ketat terkait kinerja untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Sampai hari ini, Bea Cukai Solo berkomiten terus berusaha konsisten terkait kinerja dalam melayani kebutuhan masyarakat.

“Kami melihat saat ini informasi publik penuh dengan stigma yang seolah-olah kami dan yang ada di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghisap uang rakyat. Sebenarnya kami kecewa karena secara internal kami bekerja dengan baik dan benar,” jelas Yetty dalam acara Media Gathering yang digelar di Kantor Bea Cukai Solo, Rabu (8/3/2023).

Yetty mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menegaskan kepada jajaran di Kemenkeu untuk tetap bekerja dan tidak boleh terpengaruh dengan isu yang beredar di masyarakat.  

“Secara umum memang di Kemenkeu semua sedang dalam sorotan apalagi dengan adanya berita terkait Eko. Tetapi arahan dari Bu Sri Mulyani, kami mendapatkan pesan untuk tetap bekerja tanpa ada perubahan, kami tidak boleh terpengaruh dengan berita-berita yang kurang baik di luar sana,” jelas Yetty.

Pihak Bea Cukai Solo juga bertekad untuk tetap bekerja dengan baik sembari terus berbenah. Yetty menyebut, Sri Mulyani sudah memberikan arahan yang cukup jelas untuk melakukan reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan.

“Kami saat ini juga terus berbenah, ini sejalan dengan reformasi birokrasi di bawah Bu Sri Mulyani, jika ada kekurangan itu kembali ke ranah pribadi masing-masing,” tegas Yetty.

Fungsi pengawasan terus dilakukan di Bea Cukai Solo, baik secara internal ataupun eksternal. “Di kami terus melakukan penguatan secara manajemen dan dari sisi eksternal juga ada dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan yang melakukan pengawasan,” tambah Yetty.

Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto disorot publik lantaran kerap pamer kemewahan lewat unggahan di media sosial, seperti foto di depan pesawat terbang, dan foto dengan motor gede (moge).

Hal itu membuat Eko dipecat dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarya per 2 Maret 2023 lalu. Disusul pemeriksaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Selasa (7/3/2023).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya