SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang Pasar Jungke, Karanganyar, Tukiyem, 64, menjelaskan harga bahan pokok saat ini sudah kembali normal per Rabu (13/5). Kembali normalnya harga lantaran stok bahan pokok yang diklaim surplus sampai akhir tahun. (Candra Mantovani/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA–Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan menyatakan setelah Lebaran terjadi penurunan permintaan bahan pokok, maka akan terjadi kenaikan permintaan pada H+7 Lebaran.

Menurut dia, kenaikan itu dampak dari para pemudik kembali ke wilayah asalnya dan harus memenuhi kebutuhan pokoknya.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Untuk itu harus diwaspadai juga, ada sekitar 20 juta lebih yang akan kembali ke pusat bisnis dan kerja untuk memenuhi kebutuhan, itu biasanya H+7 akan ada kenaikan,” ujar Reynaldi, Kamis (5/5/2022).

Reynaldi meminta pemerintah dan stakeholders terkait untuk mendistribusikan bahan pokok dengan baik. Apabila melihat harga bahan pokok Kamis (5/5/2022), harga cabai masih di atas normal.

Baca Juga: H-7 Lebaran, Harga Bahan Pokok Merangkak Naik

Berdasarkan laporan Reynaldi, harga cabai merah keriting masih bertengger di Rp48.500 per kilogram—Rp49.000 per kilogram. Harga cabai merah besar (TW) berada di Rp62.000 per kilogram sementara cabai rawit merah di angka Rp49.000 per kilogram sampai Rp50.000 per kilogram.

“Ini sebenarnya nggak stabil, normalnya itu kan cabai kita Rp32.000 hingga Rp33.000 per kilogram, kesannya dipublik stabil, sesungguhnya nggak,” lanjut Reynaldi.

Reynaldi merasa harga yang tidak normal tersebut patut ditelisik lebih dalam. Menurut dia, ketidaknormalan ini jika diambil sepenuhnya oleh petani tidak menjadi persoalan. Saat ini, harga bawang merah dan bawang putih berada di angka Rp47.000 per kilogram hingga Rp48.000 per kilogram.

Harga tersebut dinilai Reynaldi turun karena memang terjadi penurunan permintaan. Harga daging ayam di pasaran pun turun menjadi Rp42.000 per kilogram hingga Rp43.000 per kilogram yang juga belum dapat dikatakan normal.

Baca Juga: Kadin Minta Pemerintah Tanggung PPN 11 Persen Bahan Pokok dan Migor

“Minyak goreng yang menurut kami ini sudah sepekan sejak larangan ekspor dikeluarkan tidak ada implementasinya di lapangan. Harga masih di kisaran Rp20.000 per liter, belum sesuai HET Rp14.000 per liter,” lanjut dia.

Bahkan di beberapa pasar, pada saat hari raya atau hari H Idulfitri mencapai angka Rp21.000 per liter atau hampir sama dengan harga minyak goreng dalam kemasan. Sama halnya gula pasir yang tertahan di harga Rp14.500 per kg karena pabrik baru memasuki musim giling.

Adapun, untuk harga daging masih tinggi di angka Rp155.000 per kg. “Kalau ada permintaan tinggi, pasti harga melonjak, tapi kalau permintaan nggak tinggi namun harga melonjak, pasti ada masalah, kita cek minggu depan seperti apa kondisi bahan pokok kita,” ujar Reynaldi.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Siap-siap Permintaan Bahan Pokok Kembali Naik H+7 Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya