SOLOPOS.COM - Espos/Bony Eko Wicaksono Pelaku IKM mengikuti acara pelatihan ekspor di Gedung IKM Semanggi Harmoni, Kecamatan Pasar Kliwon, Rabu (24/5/2023). Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Pemerintah terus mendorong peningkatan kinerja ekspor terhadap pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Mereka disiapkan sebagai calon eksportir pemula dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian Solo menggelar kegiatan bimbingan teknis klinik ekspor di Gedung IKM Semanggi Harmoni, Pasar Kliwon, Rabu (24/5/2023). Kegiatan itu diikuti oleh 50 IKM yang disiapkan menjadi calon pelaku ekspor pada masa mendatang.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Ada beragam materi pelatihan yang diberikan kepada pelaku IKM. Mereka dibekali wawasan terkait syarat dan mekanisme ekspor, produk berdaya saing, hingga alur pengiriman barang atau logistik ke luar negeri. Dalam kesempatan itu, mereka juga bisa sharing beragam persoalan atau kendala saat berminat melakukan ekspor produk.

Kepala Seksi (Kasi) Kepabeanan dan Cukai V Bea Cukai Solo, Agung Setijono, mengatakan terus meningkatkan literasi ekspor dan impor terhadap para pelaku IKM di Solo. Saat ini, beragam produk IKM hanya dipasarkan di level lokal walau memiliki potensi besar untuk menembus pasar global.

Tentunya, produk tersebut harus melewati proses kurasi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing di pasar internasional. “Sebagian besar pelaku IKM yang mengikuti pelatihan memiliki produk fesyen atau craft atau kerajinan. Bagaimana cara mengekspor produk? Bagaimana mendapatkan buyer dari luar negeri? Materi ini akan didapat selama mengikuti pelatihan,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (24/5/2023).

Agung menyebut para pelaku IKM di Solo memiliki potensi naik kelas dan merambah pasar perdagangan internasional. Beragam produk fesyen dan craft hasil karya mereka tak kalah jauh dibanding produk serupa. Hanya, mereka belum menemukan solusi menjadi eksportir pemula yang berhasil mengirim barang keluar negeri.

Kegiatan serupa bakal digeber dengan lokasi yang berbeda-beda di setiap daerah. “Jika sudah menembus pasar global bakal memiliki jaringan lini bisnis di luar negeri. Ini juga proses, butuh waktu yang tidak singkat,” ujar dia.

Bea Cukai memiliki program strategis guna mendongkrak nilai ekspor di perdagangan internasional yakni Kemudahan Impor Tujuan Ekspor atau Kite. Program Kite mampu menurunkan biaya produksi, meningkatkan pengembangan produk, mendukung investasi jangka panjang, serta penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

Sementara itu, Kepala UPT IKM Semanggi Harmoni, Sri Hening Widyastuti, mengatakan para pelaku IKM sangat antusias mengikuti pelatihan ekspor. Mereka merupakan pelaku IKM yang tersebar di wilayah Kota Bengawan. Pemerintah terus mendorong agar produk-produk lokal di Solo masuk pasar internasional sehingga berkontribusi terhadap perekonomian daerah serta penyerapan tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya