Bisnis
Selasa, 25 Januari 2022 - 15:26 WIB

Siap Jadi Ikon, Harta Karun Peninggalan Soekarno di Sarinah Dipoles

Ni Luh Anggela  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengunjingi relief di Sarinah belum lama ini. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Pelopor pasar swalayan di Indonesia, Sarinah saat ini masih dalam tahap proses pemugaran oleh Tim Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pada saat awal proses pemugaran, Tim BUMN tak disangka menemukan relief peninggalan proklamator sekaligus Presiden Pertama RI, Soekarno. Relief ini lantas dijadikan sebagai ikon gedung yang akan diperuntukkan sebagai etalase berbagai produk lokal hasil karya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Advertisement

“Gedung Sarinah akan memiliki ikon baru yakni sebuah relief peninggalan bapak bangsa, Ir. Soekarno,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada September 2021 lalu, dikutip Info Publik, Senin (24/1/2022) seperti dilansir Bisnis.

Baca Juga: Rumah BUMN, Wujud Dukungan Semen Gresik Untuk UMKM Jateng

Pada Selasa (18/1/2022) Erick kembali meninjau progress pemugaran gedung Sarinah Thamrin, yang didampingi oleh Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Agung Budi Waskito, dan Kurator Galeri Nasional Indonesia Asikin Hasan.

Advertisement

Fetty menjelaskan sebagai gedung dengan predikat cagar budaya, Sarinah juga memiliki sebuah karya seni rupa patung relief yang juga ditinjau oleh Erick.

“Relief ini melambangkan kegiatan ekonomi rakyat jelata yang pada saat itu bertumpu pada hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan kerajinan. Selaku proklamator dan Presiden Pertama RI, Bung Karno adalah seorang seniman dan yang mencetuskan pembuatan karya seni ini. Keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan sudah merupakan semangat para pendiri bangsa ini,” kata Fetty, dikutip laman resmi Sarinah, Senin (24/1/2022).

Baca Juga: Pengusaha Khawatir Holding BUMN Pariwisata akan Monopoli Pasar

Advertisement

Sementara itu, Asikin, salah seorang tokoh dan anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) menilai relief tersebut memiliki ukuran yang sangat epik serta gigantik. Bahkan, relief tersebut diketahui dibuat dengan teknologi pengecoran panel tunggal modern.

Sebagai informasi, Sarinah merupakan pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia dan menjadi bangunan yang penting karena memiliki nilai sejarah bagi Indonesia.

Pernah terbakar di tahun 80-an, relief yang ada di Sarinah kemudian dipindahkan dan disimpan di lantai dasar. Relief ini akan direstorasi dan dipamerkan saat pemugaran usai dan Sarinah beroperasi kembali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif