SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan. (doc)

Solopos.com, SOLO – Setelah marak penipuan bermodus undangan pernikahan melalui pesan WhatsApp, kini muncul modus baru penipuan berupa tagihan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo kembali mengingatkan masyarakat agar mewaspadai modus baru kejahatan siber yang kian marak. Kasus penipuan berupa tagihan biaya kesehatan marak terjadi sejak Januari.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Modusnya, oknum penipu mengirim file berjenis APK memalui pesan WhatsApp yang dapat mengintai data pribadi korban hingga pembobolan rekening. Bahkan, oknum penipu tak segan-segan meminta data pribadi seperti kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), dan buku tabungan milik korban.

“Kami kembali mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan online dengan beragam modus. Seperti mengirim link undangan pernikahan atau yang paling baru tagihan biaya kesehatan,” kata Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, di Swiss-Bellin Saripetojo, Selasa (7/3/2023).

Modus baru penipuan berupa tagihan biaya kesehatan merupakan kejatan siber yang harus diwaspadai oleh masyarakat. Para peserta BPJS bisa mengakses platform aplikasi resmi mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Modus penipuan serupa sempat marak beberapa waktu lalu. Oknum pelaku berpura-pura sebagai pengirim undangan dengan mengirimkan file ekstensi disertai foto undangan pernikahan. Kemudian, penerima link aplikasi itu diminta meng-install aplikasi tersebut.

Penerima link aplikasi harus menyetujui hak akses sehingga data pribadi yang bersifat rahasia dalam ponsel bisa dicuri oleh pelaku. Data yang dicuri sangat beragam. Selain data pribadi, ada juga data perbankan yang bersifat rahasia seperti One Time Password (OTP) dan data lainnya.

“Masyarakat harus rasional dalam menyikapi beragam penawaran yang dikirim oleh orang tak bertanggung jawab melalui media sosial (medsos). Tidak perlu memberikan izin akses data pribadi kepada orang lain yang tidak dipercaya,” papar dia.

Selama ini, OJK Solo telah berulang kali mengingatkan agar masyarakat tak terjebak oleh tawaran-tawaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Setiap kegiatan atau acara, petugas OJK selalu memberikan edukasi dan literasi keuangan kepada kelompok masyarakat.

Target sasaran kegiatan tersebut mulai dari pelajar, mahasiswa, karang taruna, aparatur sipil negara (ASN) hingga anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya