SOLOPOS.COM - Ilustrasi penerimaan barang oleh kurir. (freepik).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah kurir di Solo mengatakan pengiriman mereka menurun pasca ditutupnya Tiktok Shop beberapa waktu lalu.

Menurunnya jumlah paket yang dikirimkan akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan para kurir per bulan yang juga turun.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Rata-rata para kurir memiliki target barang yang diantar sejumlah 60-80 paket per harinya. Dengan turunnya jumlah paket yang diantarkan, tunjangan yang diberikan juga ikut menurun.

Para kurir mengatakan pendapatan mereka turun sejak awal Oktober. Salah satu kurir asal Solo yang ditemui Solopos.com, Rabu (18/10/2023) adalah Wahyu Satrio, 31.

Wahyu menyebut sejak tutupnya Tiktok Shop membuat target pengirimannya sulit terpenuhi. Selain itu, ia yang merupakan kurir JnT ini menjelaskan jumlah barang yang masuk ke ekspedisi tempatnya bekerja juga turun.

“Terasa sepinya di pertengahan Oktober ini, karena pedagang juga jarang melakukan pengiriman soalnya Tiktok Shop tutup. Biasanya kalau target 60 barang per hari pasti nutup, sekarang susah, paling sehari 20-30, ketolong kemarin ada promo tanggal kembar 10.10 dari beberapa ecommerce,” ujarnya.

Ia meneruskan, meskipun ada penurunan barang yang dikirim, belum ada perusahaan ekspedisi yang merumahkan karyawannya di Soloraya. Menurutnya, saat ini meskipun Tiktok Shop tutup, ada beberapa e-commerce yang mengalami peningkatan pengiriman barang.

“Belum ada kabar atau yang mengeluhkan (dirumahkan), semuanya masih biasa meskipun ada penurunan barang yang dikirim. Tapi, juga ada peningkatan barang dari e-commerce lain misal dari Tokopedia atau Blibli, jadi sebenarnya masih membantu banget meskipun tidak signifikan,” ulasnya.

Cerita serupa juga dirasakan oleh Katon Bagus, 29, yang bekerja sebagai kurir JNE. Ia mengatakan saat ini jumlah barang yang dikirimkan menurun dibandingkan September. Menurutnya, penurunan barang yang dikirimnya, tidak lepas dari tutupnya Tiktok Shop.

“Sebenarnya memang ada penurunan jumlah barang yang dikirim, tapi memang enggak banyak biasanya kalau sudah mendekati tanggal 20, sudah dapet sekitar 200 an, ini masih 170-an barang yang terkirim. Mungkin karena Tiktok Shop itu tutup jadi turunnya banyak,” jelasnya.

Bagus menambahkan, meskipun mengalami penurunan jumlah barang yang dikirim, hingga kini belum ada pengurangan karyawan di tempatnya bekerja.

“Belum dan semoga enggak ada pengurangan karyawan, sekarang sudah mencari kerja. Ada pekerjaan pun gajinya kadang enggak sesuai beban kerja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya