SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan jalan. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA — Setelah membangun Bandara Dhoho di Kediri, kini PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) akan memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp10,25 triliun pada kuartal II/2023.

Grup konglomerat GGRM kini dinakhodai oleh Susilo Wonowidjojo, anak ketiga dari pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo. Ia menjadi pimpinan Gudang Garam menggantikan kakaknya Rachman Halim Wonowidjojo.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Dilansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gudang Garam telah dinyatakan lolos untuk mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Untuk pembangunan jalan tol itu, Gudang Garam membutuhkan investasi Rp10,25 triliun tanpa adanya dukungan dari pemerintah yang dijadwalkan dimulai pada kuartal II/2023. Jalan Tol Kediri-Tulungagung memuliki panjang 44,51 kilometer dengan batas kecepatan 100 km per jam.

Jalan itu akan memiliki lebar lajur 3,6 m, lebar bahu dalam 1,5 m, lebar bahu luar 3,0 m lebar median 2,5 m dengan jumlah lajur awal 2×2 lajur, dan jumlah lajur akhir 2×2 lajur.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung memiliki internal rate of return (IRR) 18,58 persen dengan net present value (NPV) Rp1,09 triliun.

Proyek tersebut merupakan lanjutan dari Jalan Tol Kertosono – Kediri. Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan sebagai bagian dari sistem Jalan Tol Trans-Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.

Pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan skema bangun-guna-serah (BOT) dengan masa konsensi 50 tahun.

Berdasarkan proyeksi BPJT, volume lalu lintas harian di Jalan Tol Kediri-Tulungagung dapat mencapai 10.421 kendaraan pada 2023, 27.335 kendaraan pada 2033, 56.069 kendaraan pada 2043, 96.840 kendaraan pada 2053, dan 112.535 kendaraan pada 2063, dan 117.229 kendaraan pada 2073.

Jalan tol itu diharapkan dapat menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan dari Jaringan Jalan Lintas Pantai Selatan sehingga kebutuhan perjalanan dari wilayah selatan Provinsi Jawa Timur dapat terlayani.

Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung diharapkan mendukung aksesibilitas antarwilayah yang dilalui sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan sectorekonomi, pariwisata, dan perindustrian.

Rencana pembangunan jalan tol ini termasuk dalam program percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur serta mendukung Proyek Strategis Nasional, Bandar Udara Doho Kediri.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Gudang Garam (GGRM) Bangun Tol Kediri Rp10,2 Triliun Kuartal II/2023

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya