Bisnis
Minggu, 16 April 2023 - 16:06 WIB

Sesuaikan Budget, Segini Angka Ideal 'Salam Tempel' untuk Saudara saat Lebaran

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang.(Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Budaya memberikan uang kepada sanak keluarga saat Lebaran atau juga biasa disebut salam tempel tak pernah ketinggalan saat momen Lebaran bareng keluarga.

Namun, tradisi bagi-bagi uang ke anak-anak sebaiknya menyesuaikan budget dan usia si anak.

Advertisement

Salam tempel merupakan istilah tradisi salam yang disertai uang ataupun amplop berisi uang kepada orang yang disalami. Biasanya pemberian uang atau tunjangan hari raya (THR) ini dari orang-orang dewasa kepada anak-anak dalam satu keluarga.

Digital Banking Acquisition, Service & Marketing Head Bank BTPN, Anita Ekasari, menjelaskan, menjelang Lebaran, 68% responden memiliki kebiasaan memberikan salam tempel kepada sanak saudara.

Advertisement

Digital Banking Acquisition, Service & Marketing Head Bank BTPN, Anita Ekasari, menjelaskan, menjelang Lebaran, 68% responden memiliki kebiasaan memberikan salam tempel kepada sanak saudara.

Jumlah salam tempel yang biasa diberikan menurut Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy Menjelang Idulfitri 2023, sebanyak 23% responden mengalokasikan kurang dari Rp500.000 untuk salam tempel, kemudian 31% responden mengalokasikan sebanyak Rp500.000 hingga Rp1 juta untuk salam tempel.

Kemudian, 28% responden memilih Rp1 juta hingga Rp2,5 juta untuk alokasi salam tempel, kemudian sisanya, 23% responden mengalokasikan Rp2,5 juta untuk salam tempel saat Lebaran. Studi tersebut, dilakukan pada Maret-April 2023 dengan melibatkan 127 responden berusia 18-40 tahun.

Advertisement

Certified Financial Planner dan Founder Daya Uang, Metta Anggriani, menguraikan secara garis besar alokasi THR bisa dibagi menjadi, 40% untuk kebutuhan Lebaran dan mudik, 30% untuk angpau dan utang, 20% untuk tabungan, dan 10% untuk ziswaf, yaitu zakat, infaq, shodaqah dan wakaf yang merupakan sebuah instrumen distribusi kekayaan dalam sistem ekonomi Islam.

Sementara, soal salam tempel yang akan diberikan seharunya menyesuaikan umur dan budget masing-masing. Salam tempel tersebut bertujuan memberikan apresiasi dan instentif kepada anak karena telah berpuasa dan kebersamaan.

Selain itu juga untuk mengejarkan cara mengelola uang dengan mengenalkan konsep uang kepada anak.

Advertisement

“Itu momen yang baik juga pada mereka [anak] untuk mengajarkan mengelola uang, mengenalkan konsep uang kepada anak. Untuk budget enggak ada rumusan yang khusus yang jelas kita harus menyesuaikan sesuai dengan kemampuan kita sendiri, kedua keikhlasan. Disesuaikan sama kemampuan kita sendiri,” ujar Metta.

Misalnya untuk anak yang masih kecil yang belum memahami nilai uang, jadi nominal berapapun akan diterima anak dengan senang hati.

Namun hal ini juga menyesuaikan jumlah keponakan yang harus diberikan, bukan perkara nominal saja, namun bagaimana cara salam tempel itu diberikan juga akan membuat semakin menyenangkan dan menarik. Jadi bisa mengajarkan anak suatu nilai yang bukan hanya dilihat secara angka namun dilihat secara maknanya.

Advertisement

“Jadi kembali lagi diajarkan bukan dia mendapatkan sesuatu tapi lebih kepada apresiasi, belajar konsep uang untuk menabung. Jadi berapa banyaknya THR itu boleh untuk berbagi yaitu 30% dari THR, tergantung berapa kerabat,” ujar Metta.

THR untuk Freelancer

Sebelumnya, Anita menyebut, ternyata tidak hanya karyawan saja yang menerima THR, namun wirausahawan, freelancer, hingga YouTuber, juga menyisihkan sebagian penghasilan untuk memberikan THR kepada diri mereka sendiri.

Berdasarkan studi tersebut terdapat tiga karakter responden saat menerima THR.

Pertama yakni The Saver, atau sebanyak 41%, THR dialokasikan untuk menabung. Kedua yakni The Spender, sebanyak 40%, yang mengalokasikan THR untuk langsung dibelanjakan. Ketiga, atau terakhir yakni karakter The Investor, sebanyak 19%, yang mengalokasikan THR untuk berinvestasi.

Sekitar 30% karakter The Saver mengalokasikan dana THR mereka untuk dana darurat, namun 20% dari mereka mengalokasikannya untuk liburan.

Sementara itu, pada karakter The Spender, alokasi THR untuk belanja kebutuhan Idulfitri masih mendominasi yaitu sebesar 67%. Menariknya, 28% dari karakter ini mengalokasikan dana THR mereka untuk melunasi utang agar kondisi finansial mereka lebih optimal.

Dalam studi tersebut juga menemukan kedua karakter sama-sama mengalokasikan dana THR untuk liburan. Pada karakter The Investor, 39% dari mereka menggunakan dana THR untuk dana darurat dan mewujudkan mimpi.

Dalam studi tersebut, mayoritas responden, yaitu 39% memilih menghabiskan waktu selama libur Lebaran untuk mudik atau pulang kampung.

Kedua, sebanyak 32% repsonden memilih menghabiskan waktu di rumah, dan 16% responden memilih untuk liburan, sisanya, 13% responden memilih mengunjungi saudara di kota yang sama. Dari responden yang memilih mudik, sebanyak 44% memilih mudik menggunakan mobil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif