SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan siber. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Bank Indonesia (BI) menyebut potensi serangan siber akan selalu ada dalam dunia perbankan digital. Oleh karena itu, BI mengimbau perbankan memiliki salinan data dan server sebagai langkah mitigasi dari serangan siber.

Kepala BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, kepada Solopos.com, Senin, (15/5/2023), menjelaskan perlu ada penguatan keamanan siber untuk kelangsungan operasional perbankan.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Ia menyebut, hal ini akan menghindarkan kerugian nasabah yang tidak bisa bertransaksi jika terjadi gangguan siber.

“Kejahatan siber yang disebabkan oleh hacker akan selalu ada dalam dunia digital sehingga kuncinya ada pada penguatan keamanan digitalnya. Selain itu juga perlu penguatan manajemen kelangsungan operasionalnya atau business continouity management misal dengan backup pusat data maupun server sehingga data tetap aman dan operasional nya tetap dapat dijalankan,” ucapnya.

Sementara, di Bank Indonesia, ia menyebut selama ini sudah melakukan langkah-langkah pengamanan siber.

Langkah itu menurutnya memang sudah menjadi komitmen Bank Indonesia untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia.

“Hal tersebut yang dilakukan Bank Indonesia sehingga layanan  sistem pembayaran di Indonesia tetap dapat terus berlangsung dengan aman dan handal dalam mendukung transaksi perekonomian,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala OJK Solo, Eko Yulianto kepada Solopos.com, Sabtu (13/5/2023), menjelaskan perlu mitigasi untuk menghindarkan perbankan dari potensi gangguan yang lebih besar. Eko juga meminta agar semua pihak belajar dari kasus BSI.

“Terkait permasalahan BSI, OJK telah meminta BSI dan perbankan pada umumnya untuk meningkatkan mitigasi adanya potensi gangguan layanan nasabah khususnya dalam penggunaan teknologi informasi,” ujarnya.

Eko juga menyebut, OJK terus mendorong industri perbankan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk menambah kualitas layanan. Ia juga menekankan untuk meningkatkan keamanan hingga perlindungan konsumen dari serangan digital.

” Dalam kaitan ini OJK tetap mendorong perbankan di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi informasi guna meningkatkan kualitas layanan, namun tetap menjaga keamanan informasi, tata kelola dan perlindungan konsumen,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya