SOLOPOS.COM - Ilustrasi Inflasi (Solopos)
Solopos.com, SOLO—Kenaikan harga sejumlah barang yang terjadi selama September 2022, menjadikan Solo mengalami inflasi sebesar 1,30% pada September.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga tertinggi adalah kelompok transportasi sebanyak 9,20% dengan andil inflasi 1,13%. Sementara komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah bensin atau bahan bakar minyak (BBM) sebesar 1,06%.
Berdasarkan data Berita Resmi Statistik yang disampaikan Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, ada beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yang menyebabkan terjadinya inflasi.
Di antaranya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 0,06%, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,07%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,12%, kelompok kesehatan naik 0,20%, kelompok transportasi naik 9,20%. Kemudian kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,15%; kelompok pendidikan naik 0,58%; kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran naik 0,74% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,36%.
“Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh naiknya angka indeks harga konsumen,” jelas dia melalui berita resmi yang dia sampaikan, Selasa (4/10/2022).
Sebaliknya kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,20%. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga relatif stabil.
Untuk kelompok transportasi terjadi kenaikan indeks dari 109,86 pada Agustus 2022 menjadi 119,97 pada September 2022. Disebutkan, dari empat sub kelompok yang ada, tiga sub kelompok di antaranya mengalami kenaikan indeks harga.
Di antaranya adalah sub kelompok pembelian kendaraan naik 0,05%, sub kelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi naik 14,67% dan sub kelompok jasa angkutan penumpang naik 3,88%. Sedangkan sub kelompok jasa pengiriman barang relatif stabil.
Untuk komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi antara lain bensin atau BBM dengan andil inflasi 1,06%, tarif angkutan angkutan antar kota dengan andil inflasi 0,02%, tarif kendaraan roda empat online dengan andil inflasi 0,02% dan tarif kendaraan roda dua online dengan andil inflasi 0,02%.