Bisnis
Rabu, 27 September 2023 - 19:02 WIB

Semarakkan Fashion & Luncheon The Sunan Hotel Solo, Pisalin Hadirkan Basundari

Maymunah Nasution  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Acara Fashion & Luncheon di The Sunan Hotel Solo bersama jenama lokal dari Solopos Media Group, Pisalin, Selasa (27/9/2023) (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — Pisalin, jenama fesyen lokal dari Solopos Media Group memeriahkan fashion show reguler Fashion & Luncheon yang digelar di Narendra Restaurant  The Sunan Hotel Solo, Rabu (27/9/2023).

Dalam acara itu Pisalin mempersembahkan koleksi baru berjudul Basundari yang mengangkat tema Nusantara. Tidak hanya fashion show, Fashion & Luncheon juga menyajikan makan siang dengan tema sesuai fashion show yang berlangsung.

Advertisement

Kali ini, menu-menu hidangan Nusantara disajikan, meliputi empal gentong dan pindang tetel untuk menu makanan. Hidangan istimewa juga disajikan dalam menu minuman berupa minuman berbahan makanan Nusantara, seperti rujak.

General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, mengatakan acara Fashion & Luncheon tersebut sudah secara teratur digelar sejak 2004.

Advertisement

General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, mengatakan acara Fashion & Luncheon tersebut sudah secara teratur digelar sejak 2004.

“Kekhasan Fashion & Luncheon ini adalah penyelenggaraan fashion show di waktu siang hari, dan kami selalu menggandeng desainer-desainer lokal, terkadang Solo, Jogja, maupun Semarang,” ujar Retno saat diwawancara media di sela-sela acara, Rabu.

Retno melanjutkan, aksi ini merupakan upaya menguatkan jenama lokal. Pisalin sendiri digandeng karena menurut Retno, Pisalin merupakan salah satu brand lokal yang berhasil menimbulkan kecintaan terhadap keunikan Nusantara dan juga mudah diterima anak muda.

Advertisement

“Basundari artinya Bumi, yang menjadi seri pembuka, ibaratnya dalam pewayangan itu Basundari ini adalah gunungan, awal dari lelakon yang akan dimulai di muka bumi ini,” ujar Nina.

Koleksi ini dilengkapi dengan kain bernama Matarasa. Kekhasan kain tersebut adalah cerita awal perjalanan hidup manusia yang berawal dari sebuah pertemuan.

Nina menjelaskan, pertemuan itu digambarkan lewat simbol-simbol motif batik di Nusantara yang saling bertemu. Pertemuan kemudian membentuk suatu spektrum atau dimensi yang membuat dua orang atau lebih saling bertaut.

Advertisement

Tautan itu digambarkan sebagai simbol motif yang terjalin satu dengan lainnya. Yang terjadi selanjutnya adalah tumbuhnya cerita saling menemukan.

Menurut Nina, hal ini mirip dengan manusia yang saling terhubung lebih dekat, sementara riak dan gelombang merepresentasikan konflik di kehidupan ini.

Seri Basundari juga menjadi kelanjutan dari seri Khatulistiwa dan Jaladri. Nina mengklaim jika daya pikat Pisalin adalah narasi atau cerita yang selalu berkesinambungan dalam setiap serinya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif