SOLOPOS.COM - Pupuk Kaltim. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) selalu mengedepankan pertumbuhan yang bertanggung jawab, berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Hal itu yang kemudian membuat mereka mampu menembus peringkat teratas dari total 73 perusahaan agrokimia di dunia.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Bagi PKT, komitmen menjalankan bisnis keberlanjutan bukan sekadar menjalankan kewajiban, tapi sudah mendarah daging di setiap lini aktivitas di perusahaan.

Inisiatif Environmental, Social and Governance (ESG) PKT inilah yang kemudian juga sudah diakui banyak pihak lewat raihan penghargaan dan pengakuan baik di level nasional maupun global.

Dilansir dari rilis yang dikirimkan kepada Solopos.com, Rabu (7/6/2023), PKT sukses mencatatkan prestasi gemilang lewat raihan posisi teratas dunia di penilaian ESG Risk Rating untuk sektor agrokimia.

Sustainalytics menyebut PKT sukses naik kelas ke posisi teratas dari total 73 perusahaan sektor agrokimia di dunia per Juni ini.

“Alhamdulillah, waktu itu di nomor tiga dari 40 sekian perusahaan di dunia yang dinilai. Nah, ini baru keluar rating baru yang dinilai bertambah, yaitu menjadi 73 perusahaan global dan skor kita tertinggi. Kita ini cukup bangga karena kita bisa menjadi contoh di dunia. Tidak hanya dalam skala kapasitas produksi kita besar, tapi pengelolaan ESG kita ini bagus. Bagaimana kok kita bisa bagus meningkatkan ESG-nya? Karena ESG itu sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses bisnis Pupuk Kalimantan Timur. Bahkan kita selalu ngomong ini sudah jadi way of life dari Pupuk Kalimantan Timur,” terang Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi ketika didapuk menjadi pembicara di acara Bisnis Indonesia Green Economy Forum 2023, Rabu (7/6/2023) di Jakarta.

Berdasarkan hasil asesmen Lembaga ESG Rating Morningstar Sustainalytics, PKT mendapatkan skor 21,3 sehingga PKT dinilai memiliki risiko medium dalam mengalami dampak keuangan material dari faktor-faktor ESG.

ESG Risk Rating  mengukur angka capaian PKT melalui dua faktor penilaian, yakni dari exposure dan management.

Exposure didefinisikan sebagai kerentanan perusahaan terhadap risiko ESG, dan Management merujuk pada aksi yang diambil oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ESG.

Bukti komitmen PKT untuk berkontribusi pada lingkungan hidup dikemas dalam upaya dekarbonisasi yang menargetkan penurunan emisi sebanyak 32 persen serta mendukung upaya Net Zero Emission pemerintah di 2060.

Tak hanya melakukan beragam program seperti community forest, pembangunan pabrik soda ash dan lainnya, namun PKT juga mengutamakan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan untuk percepatan dekarbonisasi.

Dalam aspek sosial, PKT juga terus mengutamakan pemberdayaan petani dan masyarakat sekitar lewat program MAKMUR yang hingga Juni 2023 telah mencapai 34.081 hektar wilayah tanam dengan target tahunan sebesar 64.000 hektar.

Program pendanaan UKM yang telah dimulai sejak 1989 pun masih berjalan dengan penyaluran dana mencapai Rp 5,3 miliar untuk lebih dari 29 ribu mitra binaan hingga Mei 2023. Sementara dalam bidang tata kelola perusahaan, PKT pun tak kalah unggul.

Tercatat, PKT memperoleh GCG Score dengan predikat Sangat Baik di tahun 2022 lalu. Strategi dan dampak positif pengaplikasian praktik GCG di perusahaan pun berdampak pada kinerja positif yang diraih PKT dari tahun ke tahun.

Terbukti, inovasi hijau dan berkelanjutan membawa berkah bagi PKT. Dari sisi kinerja produksi maupun keuangan, PKT mencatatkan prestasi impresif di tahun 2022 lalu.

Saat ini, sambil tetap berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, PKT pun mengusung teknologi terdepan untuk terus bisa berinovasi dan bertumbuh lebih baik lagi.

“ Ke depan, kita di dunia ini ingin menggunakan energi yang less carbon. Salah satu transition fuel yang dianggap sangat penting itu adalah amonia. Karena amonia itu tidak zero carbon emission fuel. Saat ini amonia memang diproduksi dengan menggunakan fossil fuel, sehingga proses produksinya masih ada karbon. Ke depan, ini ada yang namanya clean ammonia. Nah, clean ammonia ini menjadi sangat penting karena ini adalah satu hal yang bisa membawa dunia menjadi less carbon, atau lebih environmentally friendly. Buat kami, masalah sustainability ini bukan masalah pilihan, tapi ini adalah tanggung jawab kita pada generasi yang mendatang,” tutup Rahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya