SOLOPOS.COM - Logo Sayurbox (sayurbox.com)

Solopos.com, JAKARTA — Sayurbox beberapa waktu lalu mengumumkan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawan. Ternyata, startup dengan vertikal agritech juga ada yang melakukan PHK hingga berujung tutup layanan.

Sayurbox yang merupakan startup vertikal agritech melakukan PHK karyawan pada akhir pekan lalu. Bahkan keputusan ini bukan kali pertama mereka lakukan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

CEO & Co-Founder Sayurbox Amanda Susanti mengatakan efisiensi karyawan dilakukan karena adanya perubahan strategi bisnis. Saat ini, startup tersebut sedang fokus pada segmen business to business (B2B), sedangkan segmen business to consumer (B2C) tidak menunjukkan pertumbuhan yang kuat seperti waktu awal pandemi.

Mereka melakukan penggabungan beberapa gudang, mengonsolidasikan layanan pengiriman instan menjadi pengiriman pada hari yang sama (same day) untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta melakukan tim restrukturisasi ke channel penjualan lainnya di dalam organisasi. “Namun sayangnya, hal ini menyebabkan Sayurbox terpaksa harus melepas beberapa anggota di tim B2C,” jelasnya dalam siaran pers, Senin (17/4/2023).

Tak cuma Sayurbox, berdasarkan laporan Bisnis.com, beberapa startup agritech juga melakukan PHK karyawan, dan ada yang berujung tutup layanan. Berikut adalah daftarnya.

TaniHub

TaniHub melakukan penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali sejalan dengan perubahan layanan dari B2C menjadi fokus ke B2B. Hal tersebut membuat perusahaan terpaksa melakukan PHK kepada sejumlah pekerja pada Maret 2022.

Mereka ingin memfokuskan bisnis dengan menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). Selain itu, akan menyasar pasar modern yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.

Brambang

Brambang yang memilih beralih menjadi platform loka pasar bagi produk ponsel pintar dan elektronik mulai 28 Mei 2022. Sehari sebelumnya, layanan jual beli kebutuhan pokok mereka telah dihentikan.

Bananas

Sementara itu Bananas, startup quick commerce atau e-grocery, mengumumkan akan menutup layanan dan pivoting ke bisnis baru pada 2022. Berdasarkan laman Instagram Bananas, startup yang telah beroperasi sejak Januari 2022 tersebut tidak melihat bisnis e-grocery akan berkembang dan dengan dukungan dari investor.

Bananas memanfaatkan sisa dana yang ada untuk membuat bisnis baru. Pivoting ini pun berdampak kepada 36 karyawan Bananas.

“Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terkena dampak untuk memastikan mereka mendarat dengan lancar selama transisi ini,” ujar Bananas, dikutip Sabtu (15/10/2022).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Tak Cuma Sayurbox, Ini Startup Agritech yang PHK hingga Tutup Layanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya