SOLOPOS.COM - Pengamat ekonomi M. Chatib Basri. (Istimewa-Facebook Sri Mulyani)

Solopos.com, JAKARTA – Perang antara Rusia dan Ukraina disebut tidak akan berdampak besar di sektor keuangan. Hal itu disampaikan mantan Menteri Keuangan era SBY, M. Chatib Basri.

Baca Juga: Dampak Perang Dagang, Harga Properti di Hong Kong Melambung

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Bahkan, dia mengaku tidak kaget jika di tengah berkecamuknya perang itu, aliran investasi asing ke pasar keuangan tanah air tetap kuat. Salah satu yang membuat investor beralih ke pasar modal Indonesia adalah Rusia dikeluarkan dari indeks MSCI. Ketika Rusia dikeluarkan dari MSCI, investor akan mencari negara lain. Menurut Chatib, Indonesia adalah negara tujuan yang aman.

Baca Juga: Menko Airlangga: Peran Industri Jasa Keuangan Dorong Pemulihan Ekonomi

“Indonesia dianggap risikonya kecil jadi saya enggak surprise kalau ada capital inflows. Ini yang menjelaskan mengapa stock market kita roaring. Doing relatively well,” kata Chatib dalam Indonesia Macroeconomic Updates, Senin (4/4/2021).

Sedangkan di sisi obligasi, dia melihat harga obligasi turun. Namun hal itu dikarenakan adanya kenaikan yield US Treasury. “Tetapi dalam long term kalau harganya sudah sangat menarik orang [investor] akan masuk lagi,” lanjut dia.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Berlanjut, Begini Dampaknya pada Ekonomi RI

Terkait dengan nilai rupiah, Chatib mengaku tidak khawatir karena share asing di obligasi pemerintah hanya 19% saat ini. Di sisi perdagangan, Chatib juga tidak melihat dampak negatif yang masif. Ekspor Indonesia disebut masih diuntungkan dari kenaikan harga energi dan komoditas. “Terima kasih kepada high energy and commodity prices,” jelas dia.

Kondisi tersebut akan mempengaruhi kenaikan penerimaan negara. Ketika ekspor Indonesia bagus, dia melihat ada dampak positif bagi sektor-sektor tertentu di Tanah Air. Namun, dia mengingatkan kenaikan harga bahan baku akan membayangi sektor manufaktur.

Baca Juga: BPS Sebut Perang Rusia-Ukraina Tak Berdampak Kinerja Ekspor Indonesia

Competitiveness kita di sektor manufacturing berisiko mengalami penurunan,” kata dia. Jika ini berlangsung lama, dia memperkirakan akan adanya risiko deindustrialisasi [Dutch disease]. Kondisi ini akan menimbulkan pergeseran investasi dari sektor manufaktur ke sektor seperti batu bara dan CPO. “Ini yang akan membuat share dari sektor manufacturing kita akan mengalami penurunan.” Kondisi ini bukan fenomena baru, dia mengatakan Indonesia telah berulang kali mengalami kondisi tersebut, yakni pada 1978 dan 2011.

Berita ini sudah tayang di Bisnis.com berjudul: Chatib Basri Tegaskan Pasar Modal dan Rupiah Relatif Aman dari Dampak Perang Rusia vs Ukraina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya