Melati Lutfiah Diah Ningrum / Muh Khodiq Duhri | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Tenant Migas Corner di Gedung Creative and Innovation Hub Solo Technopark. Foto diambil Senin (6/2/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).
Solopos.com, SOLO — Solo Technopark terletak di Jl. Ki Hajar Dewantara No.19, Jebres, Jebres, Kota Solo. Solo Technopark merupakan sebuah tempat inovasi dan pembelajaran sains.
Sebagai kawasan sains dan teknologi, Solo Technopark juga sebagai pusat inovasi dan vokasi yang memadukan unsur pengembangan iptek, kebutuhan pasar, industri dan bisnis untuk penguatan daya saing daerah. Solo Technopark memiliki tiga klaster yaitu manufaktur, technopreneurship dan industri kreatif.
Menurut Sekar Tandjung dalam kunjungannya bersama tim Solopos pada Senin (6/3/2023), Solo Technopark merupakan tempat yang pas dalam menyambut ekonomi digital yang terus meningkat dan menjadi sarana ruang belajar bagi anak muda.
“I think it’ s the right time, pas banget juga mungkin untuk menyambut ekonomi digital yang semakin meningkat. Bahkan aku pernah dengar dari Menko Perekonomian kita, 2025 itu ekonomi digital di Indonesia diprediksi bisa mencapai 130 miliar US Dollar. Mungkin ini juga salah satu sarana untuk mempersiapkan sumber daya manusia khususnya untuk menyambut itu juga kali ya,” ujar Sekar Tandjung dalam video yang berjudul Wajah Baru Kota Solo: Sejengkal Jarak, Budaya, Ruang dan Anak Muda yang tayang di kanal Youtube Espos Indonesia, Senin (6/3/2023).
Putri bungsu mantan Ketua DPR, Akbar Tandjung itu juga terkesan dengan beberapa fasilitas yang ada dalam Solo Technopark, di antaranya Migas Corner, kampus UMKM, perbankan dan e-commerce.
“Ada migas, ada UMKM, ada perbankan, e-commerce. Jadi ibaratnya one stop shop, one stop solution. Untuk teman-teman yang memang mau belajar dan up skilling di bidang-bidang yang sudah difasilitasi di sini,” katanya.
Walaupun target utama dari Solo Technopark adalah anak muda, tetapi semua usia juga boleh datang ke sini. Solo Technopark dapat menjadi sarana yang baik bagi anak muda untuk memperkenalkan dunia digital kepada orang-orang yang jauh lebih senior.
Menurut Sekar Tandjung, pengenalan dunia digital bagi semua orang diperlukn karena saat ini kehidupan tidak bisa terlepas dari teknologi. “ Karena tidak bisa kita mungkiri kehidupan dengan teknologi tidak hanya menyasar anak-anak muda. Tetapi, semua harus bisa berdampingan dengan teknologi. Seperti, kita harus berdampingan dengan alam tadi. Jadi dampaknya bagi semuanya,” ujarnya.