Bisnis
Kamis, 12 Oktober 2023 - 16:48 WIB

Sejumlah Perusahaan Besar Berminat Bangun Pabrik di Karanganyar

Gigih Windar Pratama  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor. (Freepik).

Solopos.com, KARANGANYAR – Sejumlah perusahaan besar disebut berminat untuk membangun pabrik di Kabupaten Karanganyar.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 menyebut Karanganyar sebagai kabupaten dengan industri manufaktur skala besar dan sedang terbanyak ke-6 di Jawa Tengah atau terbanyak kedua di Soloraya setelah Kabupaten Sukoharjo. Saat ini, Kabupaten Karanganyar tetap membuka peluang investasi di bidang industri. 

Advertisement

Adapun realisasi investasi semester pertama 2023 di Kabupaten Karanganyar mencapai Rp1,085 triliun dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar Rp2,024 triliun. Angka itu menunjukkan lebih dari 50 persen target sudah tercapai. Kepala Seksi Penanaman Modal dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karanganyar, Suwardi, saat ditemui Solopos.com, Kamis (12/10/2023), mengatakan investasi terbesar di Kabupaten Karanganyar adalah industri tekstil. 

“Targetnya sebesar Rp2,024 trilun untuk 2023 ini dan sekarang sudah mencapai Rp1,085 triliun. Secara data yang paling banyak menyumbang itu industri tekstil dengan Rp236 miliar atau sekitar 21,74 persen, kemudian ada industri makanan dengan Rp225 miliar atau 20,69 persen,” ujarnya.

Advertisement

“Targetnya sebesar Rp2,024 trilun untuk 2023 ini dan sekarang sudah mencapai Rp1,085 triliun. Secara data yang paling banyak menyumbang itu industri tekstil dengan Rp236 miliar atau sekitar 21,74 persen, kemudian ada industri makanan dengan Rp225 miliar atau 20,69 persen,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, beberapa pabrik tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Meski demikian, Suwardi mengatakan, saat ini Kabupaten Karanganyar hanya memiliki kawasan peruntukan industri (KPI), berbeda dengan beberapa kota besar di Jawa Tengah yang memiliki kawasan industri.

“Total luas lahan KPI di Karanganyar itu 2.435 ha dan tersebar di semua kecamatan, paling banyak di Gondangrejo, Kebakkramat, Jaten dan beberapa di Colomadu. Memang industri tekstil yang paling banyak, ada juga yang pergudangan. Kelebihannya karena akses mudah karena ada tol, dan lokasinya juga strategis,” kata dia.

Advertisement

Disinggung mengenai adanya kabar industri dari Jabodetabek yang ingin membuka pabrik di Soloraya, Suwardi mengatakan belum ada pembahasan mengenai hal tersebut. Tapi, ia tidak menampik bahwa ada beberapa perusahaan besar yang akan membuka pabrik di Karanganyar.

“Saat ini belum ada bahasan mengenai industri Jabodetabek yang masuk ke Karanganyar. Sejauh ini, ada salah satu perusahaan rokok yang akan membuka pabrik di sini tapi masih sebatas rasan-rasan saja. Kalau terdekat ini, akan ada Universitas Islam Negeri (UIN) yang akan buka di belakang DPMTSP ini, tentu itu akan menambah pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Suwardi juga mengatakan, saat ini Kabupaten Karanganyar juga terus mendapatkan pengajuan dari beberapa perusahaan untuk membuka industri. Namun, ia mengatakan masih menunggu Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan zonasi Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD).

Advertisement

“Yang mengajukan banyak sekali, tapi rata-rata mereka juga menunggu RTRW dan RDTR per kecamatan itu rampung, sekaligus melihat LSD yang ditetapkan. Karena takutnya sudah beli lahan, ternyata masuk kawasan sawah yang dilindungi praktis enggak bisa mmebangun apa-apa,” ujarnya.

Potensi investasi di Soloraya juga sempat disinggung oleh Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi dalam sambutan acara Musyawarah Kota (Muskot) ke-10 DPK Apindo Solo, di Tumurun Private Museum, Senin (9/10/2023). Ia menilai saat ini para kepala daerah Soloraya sudah sangat ramah terhadap investor yang masuk.

“Pemerintah sekarang sangat welcome terhadap investasi yang masuk, persyaratan dan caranya juga tidak dipersulit. Jadi tidak heran jika nantinya banyak pemodal asing yang berinvestasi di sini karena infrastruktur juga sudah terbangun di mana-mana dan itu memudahkan pengusaha,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif