SOLOPOS.COM - Pemaparan Suluh dari Dapur Penerbitan oleh pemilik penerbit indi Marjin Kiri, Ronny Agustinus dalam rangkaian acara Patjarmerah di Ndalem Djojokoesoeman, Sabtu (1/7/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO — Bisnis penerbitan independen (indi) merupakan usaha penuh perjuangan.

Pemilik penerbit independen Pustaka Bahamut di Ngaliyan, Semarang, Umar Qadafi, mengaku saat ini masih memulai usahanya hanya dengan seorang kawannya.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Saya fokus mengembangkan penerjemahan sastra klasik Rusia karena minat saya memang di situ dan saya rasa sastra Rusia belum terlalu diminati dibandingkan sastra Asia Timur, Amerika Latin, dan negara-negara lainnya. Saya juga ingin menghancurkan stigma bahwa sastra klasik itu membosankan,” ujar Umar saat ditemui Solopos.com selesai mengisi lokakarya di Patjarmerah bertajuk Seluk Semeluk Dunia Penerjemahan, Minggu (2/7/2023) sore.

Pustaka Bahamut resmi berdiri pada Desember 2021 setelah menerbitkan karya Kami (My) yang diterjemahkan dari karya Yevgeny Zamyatin.

Umar mengakui pihaknya cukup gegabah dengan menerbitkan langsung 100 buku dari karya tersebut.

Karya kedua adalah Lady Macbeth dari Mtsensk (Ledi Makbet Mtsenskovo uyezda) yang diterjemahkan dari karya Nikolai Leskov. Pustaka Bahamut hanya menerbitkan karya ini sebanyak 50 buku saja.

Penjualan yang kurang membuat Umar dengan cepat belajar jika dia perlu menerjemahkan karya sastrawan besar Rusia yaitu Leo Tolstoy dan Fyodor Dostoevsky agar karyanya segera dikenal masyarakat.

Langkah besar Umar adalah mengenalkan sastra modern klasik Rusia ke pembaca buku Indonesia, tetapi peminatnya di masyarakat ternyata sangat kecil.

Menurut Umar, hal itu karena pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap sastra Rusia juga terbatas dan hanya tahu segelintir sastrawannya saja.

Saat ini Umar tengah menggarap novel karya Fyodor Dostoevsky berjudul Zapíski iz podpól atau yang dikenal juga dengan Notes from Underground. Dia mengerjakan karya ini dengan hati-hati karena ingin hasilnya maksimal.

Umar mengakui, pihaknya masih perlu banyak belajar khususnya di bidang penerjemahan. Dia masih menerjemahkan sastra Rusia dari terjemahan bahasa Inggris ditambah dengan membaca karya asli tersebut sehingga prosesnya masih lama.

Umar juga menyayangkan pasar yang dia tuju mulai disasar oleh penerbit lain, termasuk penerbit besar di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama.

Menurutnya, modal untuk menerjemahkan karya Rusia cukup mahal sehingga jika penerbit besar mulai meraupnya, dia bisa kalah.

Biaya penerjemahan karya Rusia dibanderol Rp24 per karakter, lebih mahal dari karya sastra negara lain yang rata-rata sebesar Rp20 per karakter.

Penerbit lainnya adalah Labirin Buku. Penerbit ini juga masih dijalankan oleh dua orang  yaitu penerjemah dan editor.

Pemilik dan penerjemah di Labirin Buku, Gita Nanda, mengatakan pasar yang dia tuju sejak dibuka tahun 2020 adalah penikmat karya sastra Amerika Latin. Gita mengakui, dia mampu menerjemahkan karya berbahasa Spanyol sehingga penerjemahannya lebih mudah.

“Tapi memang ada tantangan karena kami ingin mengembangkan penerjemahan sastrawan modern dan kontemporer. Masalahnya, walaupun mereka sudah dikenal dengan baik di negara-negara Amerika Latin, mereka belum ada gaungnya di sini,” papar Gita dalam kesempatan yang sama.

Gita mengaku saat ini dalam setahun bisa menerbitkan dua hingga tiga naskah dengan oplah per judul 1000 buku. Pemasaran paling banyak masih melalui toko buku online yang bekerja sama dengan Labirin Buku.

Gita mengatakan total ada sekitar 30 toko buku online yang sudah bekerja sama dengan Labirin Buku. Gita mengawali bisnis ini setelah sebelumnya rutin menerjemahkan karya-karya selama kuliah.

Dia menuturkan meskipun belum ada karyanya yang sudah dicetak ulang, beberapa judul sudah laris manis di pasaran, yaitu Pesta di Sarang Kelinci (Fiesta en la madriguera) karya penulis Meksiko Juan Pablo Villalobos serta Bonsai dan Kehidupan Pribadi Pepohonan (Bonsai dan La vida privada de los árboles) karya penulis Chile Alejandro Zamba.

Namun karya terbaru mereka berjudul Bahaya Merokok di Ranjang (Los peligros de fumar en la cama) karya penulis wanita Argentina Mariana Enriquez adalah karya yang paling cepat terjual untuk saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya