SOLOPOS.COM - Erick Thohir. (BPMI Setpres)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku bingung program bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah diributkan akhir-akhir ini atau saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Bansos itu merupakan kebijakan yang diambil pemerintah bersama DPR dan sudah dianggarkan oleh Menteri Keuangan. Program bansos itu berjalan sudah lama, jadi saya juga bingung kenapa mesti diributkan sekarang,” ujar Erick seusai mengecek ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern Robinson Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Ia menegaskan program bansos telah lama berjalan dan program tersebut ditujukan untuk membantu masyarakat.

“Program bansos ini sudah berjalan lama dan tentu sudah diprogramkan oleh Bu Mensos juga Bapak Presiden. Kami dari BUMN hanya membantu suplainya, saya pribadi tidak pernah melakukan bansos tetapi kalau intervensi pasar murah pada saat COVID-19 pun kami melakukan dan tidak ada yang diributkan. Jadi, percayalah kebijakan ini memang diambil untuk melayani masyarakat yang belum mampu,” ujar Erick.

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyampaikan pemerintah menjalankan program bansos untuk membantu keluarga miskin yang sedang menghadapi situasi sulit akibat kenaikan harga bahan pokok.

“Tujuan utama bansos adalah sebagai bantalan atau perlindungan sosial agar masyarakat atau keluarga miskin mampu bertahan menghadapi tekanan kenaikan harga pangan sebagai dampak El Nino maupun gangguan rantai pasok yang berdampak pada kenaikan harga pangan global,” kata Ari.

Ari menegaskan bahwa penyaluran bansos adalah program afirmasi dari pemerintah untuk rakyat yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan telah disetujui bersama oleh pemerintah dan DPR.

“Jadi, tidak ada hubungannya dengan proses pemilu,” katanya.

Di sisi lain,  Erick Thohir memastikan ketersediaan beras di Indonesia masih cukup aman. Dia menjelaskan, harga pangan dunia saat ini tengah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya faktor harga pangan dunia, lanjut Erick, fluktuasi harga pangan juga ditentukan oleh musim tanam dan musim panen.

“Karena siklusnya hari ini, kita lihat juga bagaimana nanti di Maret itu baru produksi padi sangat meningkat, hampir surplus 3,5 juta ton seperti data-data yang disampaikan,” ujar Erick.

Berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, pada masa ini, pemerintah berupaya melakukan intervensi dalam menahan gejolak harga yang lebih tinggi.

Erick menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah memanggil dirinya, Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk melakukan intervensi pasar.

“Bapak Presiden juga mengecek langsung di beberapa titik  karena itu diambil kebijakan kita gelontorkan lagi 250.000 ton beras SPHP supaya keresahan itu tidak terjadi dan kita bisa pastikan stok beras cukup, kita itu ada 1,2 juta ton dan nanti ada masuk lagi 500.000 ton, jadi Insya Allah cukup,” ucap Erick.

Saat ini, lanjut Erick, masyarakat memiliki sejumlah opsi jenis beras premium dengan harga Rp69.500/ 5 kg atau Rp54.500/ 5 kg dengan jenis beras SPHP. Dengan begitu, Erick menyebut masyarakat bisa melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan daya beli.

“Tapi pemerintah memastikan 250.000 ton kita gelontorkan, terima kasih sama direksi Bulog yang hadir hari ini untuk terus menjaga komitmen supaya di pasaran itu cukup,” sambung Erick.

Erick memastikan pemerintah juga terus hadir memberikan beberapa bantuan seperti 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 10 kg. Erick mengatakan kebijakan tersebut tidak ada di negara lain. Bahkan, pemerintah juga memberikan subsidi energi itu hingga Rp540 triliun untuk listrik dan BBM.

“Jadi luar biasa pemerintah Indonesia, memang harga beras dan pangan dunia sedang naik, kenapa naiknya karena tentu situasi geopolitik, ada peperangan di beberapa negara dan penjajahan saudara kita di Gaza,” kata Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya