Bisnis
Minggu, 15 Januari 2023 - 15:07 WIB

Sebagian Warga Pilih Menabung Dulu daripada Beli Rumah KPR, Ini Alasannya

Maymunah Nasution  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO —  Rumah atau tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok masyarakat, namun tak bisa dimungkiri karena harganya yang mahal tak semua bisa memilikinya dengan mudah.

Meski ada fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan, namun hal ini tampaknya tak serta merta menjadi pilihan masyarakat dengan berbagai alasan atau kendala.

Advertisement

Salah satunya, Atika Sugiyanto warga Purworejo yang tinggal di salah satu rumah kos Solo mengaku sudah ada rencana memiliki rumah sendiri, tapi saat ini keinginannya belum terwujud. Atika mengaku ingin punya rumah sendiri di Solo.

Dia pun saat ini memilih mengontrak atau sewa untuk tempat tinggal. “Gaji saya belum membuat saya tenang untuk mengambil KPR,” paparnya kepada Solopos.com belum lama ini.

Advertisement

Dia pun saat ini memilih mengontrak atau sewa untuk tempat tinggal. “Gaji saya belum membuat saya tenang untuk mengambil KPR,” paparnya kepada Solopos.com belum lama ini.

Lain halnya dengan Khalyfah Hasanah warga Solo yang tinggal di Mojosongo. Dia menjelaskan sudah punya rencana panjang memiliki rumah sendiri. Rumah baginya bisa menjadi aset di hari tua atau untuk anak dan agar nyaman tidak memikirkan sewa.

“Tapi saya inginnya nabung kemudian beli kontan agar menghindari berutang,” paparnya. Khalyfah berencana membeli rumah di daerah Tawangmangu, Karanganyar, atau Selo, Boyolali.

Advertisement

Melansir Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Surakarta 2022 yang dirilis BPS Surakarta Rabu (28/12/2022), total pengeluaran warga Solo untuk sektor bukan makanan mencapai Rp978.916 dan sumbangan pengeluaran untuk perumahan serta fasilitas rumah tangga yang terbesar yaitu hampir setengahnya.

Rata-rata pengeluaran perumahan dan fasilitas rumah tangga punya selisih sedikit dengan pengeluaran kebutuhan makanan sebesar Rp767.095, yaitu Rp219.388.

Sementara itu melansir data Berita Resmi Statistik dari BPS Surakarta Senin (2/1/2023) berjudul Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Desember 2022, sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,11%. Terjadi kenaikan indeks dari 108 pada 10 November 2022 menjadi 108 pada 22 Desember 2022.

Advertisement

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS, Nurul Istiqomah mengatakan hampir 31,40% pengeluaran warga Solo dialokasikan untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga.

Kemudian dilihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) komponen tersebut menyumbang 0,11% dari keseluruhan IHK di Kota Surakarta.

“Jika ditelisik lebih lanjut penyumbang dari perubahan kenaikan IHK tersebut didominasi sumbangan oleh sub sektor Pemeliharaan, Perbaikan, dan Keamanan Tempat Tinggal/Perumahan. Fenomena Covid-19 yang membuat penduduk kota Surakarta harus bekerja dari rumah (WFH), dan dilanjutkan dengan sistem kerja hybrid membuat mereka merasa harus nyaman untuk tinggal dirumah selama bekerja tersebut,” paparnya kepada Solopos.com Minggu (15/1/2023)..

Advertisement

Sehingga, lanjut dia,  rumah tidak menjadi hanya sekadar melepas lelah pada waktu malam hari saja, tetapi kegiatan dari pagi hingga malam menjelang mereka lakukan di rumah. Usaha untuk meningkatkan rasa nyaman tersebut membuat permintaan terhadap barang-barang yang berhubungan dengan perbaikan dan pemeliharaan meningkat sehingga menjadi salah satu sub sektor penyumbang inflasi.

Nurul menyebut, cicilan atau harga sewa rumah bukanlah penyumbang inflasi karena hal tersebut sudah bisa diprediksi.

“Cicilan atau harga sewa sudah pasti jadi barang kebutuhan primer, sehingga proporsi pendapatan masyarakat biasanya sudah dialokasikan untuk cicilan pembayaran,” jelasnya. Data BPS juga menunjukkan komponen sewa dan kontrak rumah menyumbang inflasi 0,00% untuk Desember 2022.

Melihat sumbangan komponen sewa dan kontrak rumah untuk inflasi Desember 2022 hanya 0,00%, Nurul menyebut kemampuan warga Solo terutama milenial sudah tinggi untuk memiliki rumah secara kredit.

“Dunia Internet yang luar biasa membuat milenial mendapat penghasilan lebih dari sektor kreatif,” papar Nurul.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif