SOLOPOS.COM - Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Vassilis Gkatzelis, dalam wawancara media pada hari Jumat (26/5/2023) di Jakarta, menyampaikan komitmen perseroan pada penciptaan nilai ekonomi dan investasi jangka panjang bagi ekosistem yang lebih luas selama 110 tahun beroperasi, serta membangun masa depan yang berkelanjutan di Indonesia. (Istimewa).

Solopos.com, JAKARTA — Merayakan hari jadi ke-110, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), senantiasa mewujudkan komitmennya dalam hal investasi berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, mengatakan ada tiga pilar utama yang menjadi landasan perusahaan dalam mendorong penciptaan nilai tambah dan turut berkontribusi bagi perekonomian di Indonesia.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Pertama, sejak 2005, kami telah berinvestasi sebesar US$ 6,3 miliar di Indonesia. Kami adalah salah satu investor utama dan pemberi lapangan kerja di Indonesia dengan mempekerjakan lebih dari 66.000 orang, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Vassilis kepada media, Jumat (26/5/2023).

Saat ini, Sampoerna mengoperasikan sebanyak 45 fasilitas produksi di Indonesia, baik yang dioperasikan secara langsung maupun tidak langsung, termasuk fasilitas produksi untuk produk tembakau inovatif bebas asap yang dibangun dengan investasi lebih dari US$186 juta.

Sampoerna juga menjalin kemitraan dengan ratusan ribu UMKM untuk menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh rantai nilai.

Para UMKM ini termasuk sekitar 225.000 pemilik toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC), serta sekitar 67.000 pelaku UMKM binaan Sampoerna Enterpreneurship Training Center (SETC).

“Selain itu, kami juga bermitra dengan sekitar 22.000 petani tembakau dan cengkih di Indonesia,” kata Vassilis.

Ia mengatakan, kemitraan yang dilakukan melalui perusahaan pemasok tembakau ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tembakau yang dihasilkan dan kesejahteraan petani.

Kemitraan tersebut berupa pendampingan, sejak pembibitan, penanaman, panen hingga proses pasca-panen, sekaligus memberikan jaminan pembelian bagi petani.

Kedua, Sampoerna melakukan investasi berkelanjutan pada produk tembakau inovatif bebas asap. Pada awal tahun 2023, Sampoerna meresmikan fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap bagi IQOS di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas produksi ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara, dan ketujuh di dunia.

“Bersama dengan induk perusahaan kami, Philip Morris International, Sampoerna memimpin transformasi inovasi dan teknologi di industri hasil tembakau nasional yang bertujuan memberikan pilihan yang lebih baik kepada perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya,” kata Vassilis.

Diketahui selama lebih dari satu dekade, PMI berinvestasi lebih dari US$10,7 miliar dalam pengembangan, penelitian, produksi, pemasaran, dan inovasi berkelanjutan bagi produk tembakau inovatif bebas asap.

Pengembangan ini melibatkan lebih dari 1.500 karyawan R&D (Litbang) yang terdiri dari ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.

Salah satu produk bebas asap PMI yang diperkenalkan Sampoerna di Indonesia ialah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS.

Dengan mengedepankan penelitian ilmiah dan teknologi, IQOS memanaskan batang tembakau yang menggunakan tembakau asli tanpa pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95% lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.

Berdasarkan hasil riset ilmiah PMI dan lembaga independen, beralih sepenuhnya ke IQOS mengurangi bahaya dibandingkan dengan terus merokok.

“IQOS menggunakan perangkat elektronik untuk memanaskan tembakau, dan bukan membakarnya. Oleh karena itu, tidak ada api, abu, maupun asap,” papar Vassilis.

Produk tembakau inovatif bebas asap ini, kata Vassilis, merupakan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa dibandingkan dengan terus merokok.

Sebelumnya, Februari lalu Sampoerna mengumumkan keputusannya untuk memperkenalkan inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau bebas asap, yaitu IQOS ILUMA.

“Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika merokok, berhentilah. Namun, jika tidak berhenti, gantilah dengan alternatif yang lebih baik. Perlu diingat bahwa produk bebas asap tidak bebas risiko dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya,” kata Vassilis.

Ketiga, Sampoerna berkomitmen meningkatkan ekspor barang dan jasa ke mancanegara. Vassilis mengatakan, Sampoerna menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor ke Asia Pasifik. Saat ini, perusahaannya telah mengekspor produk ke 40 destinasi ekspor yang tersebar di dunia.

“Sampoerna juga memanfaatkan keunggulan sumber daya manusia Indonesia dalam memberikan layanan di bidang teknologi, keuangan, digital, hingga personalia, ke 39 negara di dunia. Saat ini, ada 3.000 karyawan Indonesia yang diserap oleh afiliasi kami untuk ekspor layanan di berbagai bidang ini,” kata Vassilis.

Vassilis menambahkan, Sampoerna percaya dapat menciptakan nilai tambah bagi perekonomian di Indonesia melalui ketiga pilar tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya