Bisnis
Selasa, 31 Januari 2023 - 21:15 WIB

Sandiaga Uno: Pulih Lebih Cepat, Indeks Wisata Indonesia Lampaui Negara Lain

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan materi dalam Webinar: Optimisme Pariwisata 2023, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan didukung oleh Epson, Taman Rekreasi Saloka, Prima Food, dan Phapros di Youtube Espos Live, Selasa (31/1/2023). (Tangkapan layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — Tren pariwisata 2022 yang dinilai mulai membaik pasca-pandemi Covid-19, pemerintah yakin potensi pariwisata di 2023 akan lebih baik.

Pemerintah juga optimistis target-target pariwisata tahun ini yang lebih besar dari tahun sebelum dapat tercapai.

Advertisement

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan dengan catatan yang ada, dia menyatakan di 2022 lalu Indonesia telah bangkit lebih cepat dan pulih lebih tangguh. Bahkan menurutnya dibanding negara lain, indeks pariwisata Indonesia meningkat tajam.

“Kami mencatat angka 4,58 juta [capaian wisman] merupakan suatu prestasi tersendiri. Sebab targetnya hanya 3,6 juta [wisman],” kata dia dalam Webinar: Optimisme Pariwisata 2023, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan didukung oleh Epson, Taman Rekreasi Saloka, Prima Food, dan Phapros, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Selasa (31/1/2023).

Advertisement

“Kami mencatat angka 4,58 juta [capaian wisman] merupakan suatu prestasi tersendiri. Sebab targetnya hanya 3,6 juta [wisman],” kata dia dalam Webinar: Optimisme Pariwisata 2023, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan didukung oleh Epson, Taman Rekreasi Saloka, Prima Food, dan Phapros, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Selasa (31/1/2023).

Selain itu devisa pariwisata yang ditargetkan hanya US$1,71 miliar, namun di kuartal ketiga 2022 mampu menembus di angka US$4,26 miliar atau hampir US$4,3 miliar. Artinya lapangan kerja juga mulai tercipta.

“Target kami 1,1 juta lapangan kerja, alhamdulillah lebih dari 3,3 juta. Dengan kolaborasi yang kita hasilkan, kalau kami lihat di destinasi unggulan semua bergeliat,” lanjut dia.

Advertisement

Mengenai target 2023, ada beberapa peningkatan yang harus dicapai. Misalnya saja dalam hal devisa yang naik menjadi 5,95 miliar USD. Pergerakan wisatawan nusantara juga ditarget 1,4 miliar perjalanan, dan kontribusi PDB Pariwisata mencapai 4,1%.

Sementara itu mengenai arah pengembangan wisata, Sandi menyebut tahun ini selain fokus pada pemulihan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara, juga mengenai perbaikan-perbaikan regulasi. Pertama adalah Electronic Visa on Arrival (e-VOA) yang sudah mulai perkenalkan.

“Sekarang wisman [wisatawan mancanegara] sudah tidak sulit lagi mendapat visa dan sudah bisa bayar dengan [pembayaran] digital,” jelas dia. Sandi menyebut sudah lebih dari 120.000 e-VOA telah terbit dalam beberapa bulan terakhir.

Advertisement

Capaian wisatawan nusantara diyakini juga bisa meningkat. Selain melihat tren sejauh ini yang tumbuh positif, dia mengatakan saat ini pemerintah terus mendorong pencapaian 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara itu melalui event-event, baik event daerah, nasional hingga internasioal.

Meski begitu pihaknya juga akan tetap memperhatikan tantangan pariwisata yang ada saat ini. Di antaranya dampak cuaca ekstrem serta beberapa tantangan seperti masih terbatasnya penerbangan, mahalnya harga tiket, juga tantangan inflasi.

Sedangkan mengenai tahapan program pengembangan pariwisata pasca pandemi, pihaknya menyebut selama dua tahun lalu (2020-2021) tahapnya adalah survivability (2020-2021) dengan mengelola krisis dan mengurangi dampak. Kemudian pada 2022-2023 pemerintah fokus pada program recovery, yakni percepatan pemulihan dan peningkatan produktivitas. Baru pada tahun selanjutnya yakni 2024-2025 adalah program growth and acceleration dengan mempersiapkan destinasi dan industri masa depan yang adaptif dan berkelanjutan.

Advertisement

“Tahun ini katanya tahun politik. Tapi saya bilang jangan wait and see. Justru akselerasi, investasi dan tingkatkan visitasi. Jadi fase recovery ini harus kita kembangkan ke quality tourism,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif