SOLOPOS.COM - Sebanyak 50 pedagang bakmi dalam Tirta Lie Noodle Fest yang digelar di Pakuwon Mall Solo Baru, mulai Rabu-Minggu (13-17/12/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 50 pedagang mi memeriahkan acara Tirta Lie Noodle Fest yang digelar di Pakuwon Mall Solo Baru, mulai Rabu-Minggu (13-17/12/2023). Festival ini kali pertama digelar di Kota Solo setelah mengunjungi kota besar lainnya.

Penggagas Tirta Lie Noodle Festival, Tirta Lie mengungkapkan festival ini digelar karena kecintaannya terhadap kuliner bakmi. Menurutnya, bakmi merupakan salah satu makanan yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Indonesia, lanjut dia, tercatat sebagai penikmat bakmi nomor dua terbesar di dunia setelah Tiongkok. Namun untuk varian mi, menurut dia, Indonesia adalah juara dunia.

Tirta menjelaskan di berbagai daerah di Indonesia memiliki ciri khas cita rasa yang berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya Mi Aceh, Mi Jambi, Mi Jawa, dan lainnya.

Pada 2010, Tirta mengaku sering safari kuliner untuk menikmati aneka bakmi di Jakarta. Kuliner ini selalu mudah ia temukan di setiap sudut kota.

“Saya bikin kumpulan album bakmi enak di Jakarta, dari satu tempat ke tempat lain, akhirnya sampai ribuan, hingga 2014 saya dianugerahi rekor MURI sebagai penikmat bakmi terbanyak di Indonesia,” ujar dia saat ditemui Solopos.com.

Berangkat dari hal tersebut, ia pengin membawa kuliner bakmi yang berhasil ia temukan ke kota-kota lainnya. Tirta kemudian merintis festival tersebut dari 2017.

Dalam setahun ia bisa menyelenggarakan empat festival tersebut dan sempat vakum saat pandemi Covid-19. Sebelum hadir di Solo, sepanjang tahun ini Tirta telah menyelenggarakan festival mi di Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung.

Menurutnya antusiasme masyarakat sangat luar biasa dan berlanjut ke Kota Bengawan untuk menutup 2023.

Tirta menguraikan ada beberapa merek mi favorit pengunjung, misalnya Bakmi Sinar Rezeki dari Jakarta, kemudian ada dari Lampung dan Surabaya. Ada juga mi kakap dari Yogyakarta yang ia hadirkan di Kota Solo.

Semua bahan makanan dibawa langsung oleh pedagang mi agar rasa kuliner yang dibuat tetap autentik. Namun untuk sayur biasanya ia bekerja sama dengan petani setempat sebagai penyuplai.

Dalam satu hari festival biasanya ada 5.000 pengunjung dan akan terus meningkat saat akhir pekan. Harga makanan yang ditawarkan mulai Rp30.000 dan Rp50.000 untuk bakmi dengan kandungan daging babi.

Tirta mengaku pada 2024 ia akan mengadakan sepuluh festival mi di kota lainnya, seperti Medan, Palembang, Pontianak, dan Makassar.

Dilansir dari World Instant Noodles Association pada laman goodstats.id, per 12 Mei 2023, konsumsi mi instan dunia mencapai 121,2 miliar bungkus dalam setahun.

Jumlah tersebut naik sebesar 2,56% dibandingkan 2021 yang sebanyak 118,18 miliar bungkus. Angka konsumsi mi instan di Indonesia sendiri mencapai 14,26 miliar bungkus.

Maka menempatkan Indonesia di posisi kedua setelah negara tirai bambu yakni China yang menduduki posisi pertama sebanyak 45,07 miliar bungkus pertahun.

Meski mayoritas negara terbanyak mengonsumsi mie instan berasal dari Asia, namun nyatanya Amerika Serikat juga masuk dengan angka yang cukup besar, sebanyak 5,15 miliar bungkus.

Media Relations Pakuwon Mall Solo Baru, Elfizia Carina menguraikan agenda festival seperti kali ini mampu meningkatkan pengunjung paling tidak sebesar 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya