Bisnis
Selasa, 2 Mei 2023 - 23:57 WIB

Samai Semarang dan Purwokerto, Laju Inflasi Solo Naik Tipis pada April 2023

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi. (Freepik).

Solopos.com, SOLO –Momen Ramadan dan Lebaran mengerek angka inflasi di Kota Solo pada April. Laju inflasi di Kota Bengawan naik dari 0,24 persen pada Maret menjadi 0,27 persen pada April.

Badan Pusat Stastistik (BPS) Solo mencatat angka inflasi di Solo lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.

Advertisement

Dari 6 kota di Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, semua kota mengalami inflasi, termasuk Kota Solo. Meski naik, namun angka inflasi di Kota Solo lebih rendah dibanding kota lain di Jawa Tengah.

Angka inflasi di Kota Solo menyamai Semarang dan Purwokerto, yakini 0,27 persen. Kemudian, daerah lain seperti Cilacap sebesar 0,28 persen, Tegal sebesar 0,33 persen. Daerah yang angka inflasinya tertinggi, yakni Kudus sebesar 0,34 persen.

Advertisement

Angka inflasi di Kota Solo menyamai Semarang dan Purwokerto, yakini 0,27 persen. Kemudian, daerah lain seperti Cilacap sebesar 0,28 persen, Tegal sebesar 0,33 persen. Daerah yang angka inflasinya tertinggi, yakni Kudus sebesar 0,34 persen.

Kenaikan inflasi daerah saat momen Ramadan dan Lebaran dipengaruhi tingkat konsumsi masyarakat dan pergerakan pemudik yang berduyun-duyun menuju kampung halaman.

Gelombang pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman saat Lebaran 1444 H lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

Hal ini tercermin dari kelompok penyumbang inflasi pada April. Kelompok makanan dan minuman, serta tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi di Solo.

Komoditas penyumbang inflasi antara lain, daging ayam dengan andil sebesar 0,05 persen, beras dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen. Kemudian, pisang dengan andil inflasi 0,02 persen.

Selain itu, sewa rumah juga berandil besar sebagai penyumbang inflasi saat periode April. Sewa rumah berandil menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen.

Advertisement

“Ada pula kelompok pakaian dan alas kaki. Komoditas penyumbang inflasi seperti sepatu wanita, celana pria, celana panjang katun wanita, dan sepatu anak. Saat momen Lebaran, banyak masyarakat yang berbelanja pakaian jadi di pusat perbelanjaan maupun e-commerce,” ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo tak memungkiri pemudik berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi di Soloraya.

Mereka membawa uang dari daerah perantauan yang dibelanjakan di kampung halaman. Imbasnya, perputaran uang saat periode Ramadan dan Lebaran meningkat.

Advertisement

Namun demikian, Joko, sapaan akrabnya, inflasi saat periode Lebaran bisa dikendalikan dengan menjaga supai pasokan komoditas pangan dan operasi pasar yang digelar secara rutin.

“Dari sisi suplai pasokan komoditas pangan lebih siap karena lebih waspada sejak awal. Inflasi periode Lebaran pasti naik karena tingginya permintaan komoditas panga. Namun laju inflasi tidak terlalu tinggi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif