SOLOPOS.COM - Bank Syariah Indonesia. (ilustrasi/Bisnis).

Solopos.com, SOLO — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membayarkan zakat perusahaan lewat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencapai Rp173,07 miliar.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan kenaikan zakat tersebut seiring dengan perolehan laba bersih perseroan yang terus bertumbuh sepanjang 2022.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Menurut data yang diterima Solopos.com, Rabu (29/3/2023), dari total zakat yang disalurkan, sebesar Rp141,40 miliar merupakan zakat dari laba perusahaan. Sisanya sebanyak Rp31,66 miliar merupakan zakat pegawai.

Data BSI menegaskan jumlah zakat perusahaan perbankan syariah tersebut meningkat 41,2% dibandingkan periode yang sama pada 2022, yang menegaskan komitmen perseroan untuk terus memperkuat kontribusi bagi masyarakat dan negara.

“Alhamdulillah, zakat perusahaan dari BSI tahun ini pun menjadi yang terbesar di Indonesia. Semoga dengan naiknya kontribusi zakat ini, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dapat semakin memberikan nilai lebih bagi masyarakat dan penerima zakat sesuai asnaf,” kata Hery.

Menurut Hery, pembayaran zakat merupakan keunikan dari perbankan syariah yang mampu memberikan value terbaik bagi bangsa, yakni kemajuan ekonomi didorong dari sisi spiritual dan sosial.

Hery mengatakan meningkatnya zakat yang dibayarkan perusahaan menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap BSI semakin baik dan kinerja yang impresif. Menurut data BSI, tahun 2021 perbankan tersebut menyalurkan zakat perusahaan sebesar Rp94 miliar.

Jumlah tersebut meningkat lagi di tahun 2022 menjadi Rp122,5 miliar, dan kemudian di tahun 2023 meningkat menjadi Rp173,07 miliar.

Hery juga menambahkan BSI sebagai institusi keuangan syariah sekaligus perusahaan terbuka juga memberikan value bagi negara berupa pembayaran pajak. BSI juga memberi value berupa zakat bagi masyarakat dan dividen bagi pemegang saham.

“Selain itu sebagai komitmen untuk membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, BSI juga memiliki instrumen zakat, shadaqah dan waqaf (ziswaf) dalam layanan perbankan BSI.

Tumbuh 40,68%

Sebelumnya pada 2022, BSI membukukan laba bersih sebesar RP4,26 triliun, atau secara proyeksi tumbuh 40,68% secara tahunan (yoy).

Hery menjelaskan BSI sudah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi jaringan, customer based, dan capital untuk dapat melayani masyarakat.

Dia menyoroti pertumbuhan BSI yang luar biasa hanya dalam waktu 2 tahun. Selanjutnya, Hery mengatakan BSI terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya.

Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan kondisi Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia.

Inovasi dalam transformasi digital juga dikejar BSI, yaitu lewat BSI Mobile dan E-Channel yang mempermudah masyarakat membayar zakat di manapun dan kapanpun.

Hery kemudian menjelaskan cara memperkuat kinerja e-channel adalah menyediakan layanan one stop solution BSI Mobile yang mampu menjangkau nasabah di seluruh segmen dengan mengedepankan kemudahan layanan finansial, sosial, dan spiritual.

Dia menambahkan tujuan BSI adalah menjadi salah satu fondasi utama dalam perekonomian Indonesia.

Kerja sama BSI dengan BAZNAS di tahun 2022 berhasil menyalurkan zakat ke sejumlah program dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 145.962 orang. Hery menjelaskan beberapa kegiatan untuk program penyaluran zakat BSI antara lain BSI Scholarship, Sahabat Pelajar Indonesia (SPI) & beasiswa tahfidz.

Ada juga program berupa pengembangan 13 Desa BSI dan pembinaan UMKM di Aceh, Lampung, Banten, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya juga termasuk bantuan kesehatan untuk daerah bencana dan tertinggal, recovery kebencanaan, dan pengembangan sarana & prasarana ibadah.

Dalam kesempatan yang berbeda, Area Manager Solo PT Bank Syariah Indonesia (BSI), Hari Nopa Kurniawan, menjelaskan Unit Pelayanan Zakat menjadi jalur penyaluran zakat BSI ke BAZNAS.

“BSI mempermudah masyarakat untuk membayar ziswaf melalui aplikasi BSI Mobile yang bekerjasama dengan berbagai lembaga sosial. Untuk infak, sedekah, dan wakaf kami tidak memiliki penyaluran tersebut tetapi dikumpulkan sebagai fungsi lembaga sosial,” ujar Hari saat dihubungi Solopos.com Selasa (28/3/2023).

Berbagai lembaga sosial yang sudah ada di BSI Mobile dipilih sebagai penyalur infak, sedekah, dan wakaf karena mereka menjadi partner dalam mengembangkan ekosistem halal.

Hari mengatakan harapan BSI selanjutnya adalah menjadikan penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzaki) melalui berbagai program pemberdayaan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya