Bisnis
Kamis, 10 November 2022 - 09:52 WIB

Rupiah Dibuka Loyo, Dekati Rp15.700 per Dolar AS, Kamis 10 November 2022

Artha Adventy  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA–Pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (10/11/2022), rupiah melemah terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Bisnis.com, rupiah melemah di posisi 15.694 turun 0,24% atau 37 poin.

Advertisement

Mata uang negara Asia lain juga dibuka bervariasi terhadap dolar AS.

Won Korea Selatan turun 0,35% di posisi 1.369,54. Ringgit Malaysia di posisi 4.706 turun 0,30%.

Advertisement

Won Korea Selatan turun 0,35% di posisi 1.369,54. Ringgit Malaysia di posisi 4.706 turun 0,30%.

Sedangkan Rupee India menguat di posisi 81.433 naik 0,59%.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan indeks dolar turun lebih dari 1% dalam sepekan di tengah meningkatnya ketidakpastian atas hasil pemilihan paruh waktu.

Advertisement

Namun, mengingat bahwa bank sentral juga mengisyaratkan suku bunga kemungkinan akan mencapai puncaknya pada tingkat yang lebih tinggi dari yang diharapkan, prospek mata uang Asia tetap tidak pasti.

Data inflasi CPI AS yang akan dirilis pada Kamis diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut tentang langkah Fed selanjutnya, karena berjuang untuk mengendalikan kenaikan inflasi.

Dari sisi internal, perekonomian Indonesia pada kuartal III/2022 mampu tumbuh di atas ekspektasi.

Advertisement

Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berhasil mencetak pertumbuhan 5,72%, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Data otoritas statistik juga menunjukkan, ini merupakan kali empat secara beruntun dalam empat kuartal terakhir, pertumbuhan ekonomi nasional berhasil tumbuh di atas angka 5%.

Ini semakin menunjukkan prospek cerah perekonomian nasional.

Advertisement

Tingginya PDB tersebut diuntungkan dari kenaikan harga komoditas akibat perang Rusia Ukraina pada Februari lalu, di mana Indonesia adalah pengekspor utama batu bara, minyak bumi, emas, nikel, dan minyak sawit.

Dengan kenaikan harga komoditas ini, ekspor Indonesia tumbuh di angka 21,64% (yoy) pada Triwulan Ketiga 2022, dimana angka ini naik sebanyak 19,74%.

Dalam risetnya tersebut, Ibrahim juga memprediksi pada perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.630-Rp15.700 per dolar AS.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Rupiah Kembali Loyo di Hadapan Dolar AS, Dekati Rp15.700

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif