SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA–Pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (10/11/2022), rupiah melemah terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Bisnis.com, rupiah melemah di posisi 15.694 turun 0,24% atau 37 poin.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Mata uang negara Asia lain juga dibuka bervariasi terhadap dolar AS.

Won Korea Selatan turun 0,35% di posisi 1.369,54. Ringgit Malaysia di posisi 4.706 turun 0,30%.

Sedangkan Rupee India menguat di posisi 81.433 naik 0,59%.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan indeks dolar turun lebih dari 1% dalam sepekan di tengah meningkatnya ketidakpastian atas hasil pemilihan paruh waktu.

Tumbuhnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve dan pasar sekarang memperkirakan kemungkinan hampir 60% bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Desember, setelah beberapa pejabat Fed mengatakan mereka mendukung langkah tersebut.

Namun, mengingat bahwa bank sentral juga mengisyaratkan suku bunga kemungkinan akan mencapai puncaknya pada tingkat yang lebih tinggi dari yang diharapkan, prospek mata uang Asia tetap tidak pasti.

Data inflasi CPI AS yang akan dirilis pada Kamis diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut tentang langkah Fed selanjutnya, karena berjuang untuk mengendalikan kenaikan inflasi.

Dari sisi internal, perekonomian Indonesia pada kuartal III/2022 mampu tumbuh di atas ekspektasi.

Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berhasil mencetak pertumbuhan 5,72%, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Data otoritas statistik juga menunjukkan, ini merupakan kali empat secara beruntun dalam empat kuartal terakhir, pertumbuhan ekonomi nasional berhasil tumbuh di atas angka 5%.

Ini semakin menunjukkan prospek cerah perekonomian nasional.

Tingginya PDB tersebut diuntungkan dari kenaikan harga komoditas akibat perang Rusia Ukraina pada Februari lalu, di mana Indonesia adalah pengekspor utama batu bara, minyak bumi, emas, nikel, dan minyak sawit.

Dengan kenaikan harga komoditas ini, ekspor Indonesia tumbuh di angka 21,64% (yoy) pada Triwulan Ketiga 2022, dimana angka ini naik sebanyak 19,74%.

Dalam risetnya tersebut, Ibrahim juga memprediksi pada perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.630-Rp15.700 per dolar AS.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Rupiah Kembali Loyo di Hadapan Dolar AS, Dekati Rp15.700

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya