SOLOPOS.COM - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut restrukturisasi Garuda akan selesai pada akhir 2022. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda) memproyeksikan tahapan restrukturisasi yang dijalankan Perseroan dapat rampung pada akhir 2022 mendatang.

Hal tersebut sejalan dengan telah selesainya berbagai tahapan penting dalam misi restrukturisasi yang dijalankan. Tahapan itu antara lain mencakup perolehan putusan homologasi atas rencana perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), persetujuan atas rencana realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun baik oleh lembaga legislatif hingga regulator terkait. Terakhir, terlaksananya persetujuan pemegang saham atas aksi korporasi Perseroan untuk rencana rights issue penambahan modal usaha.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan berbagai langkah strategis dalam mendukung percepatan pemulihan kinerja melalui misi restrukturisasi ini menjadi sebuah fundamen penting. “Langkah transformasi kinerja usaha guna menjadikan Garuda sebagai entitas bisnis yang semakin adaptif, agile [lincah] dan berdaya saing menghadapi outlook tantangan kinerja usaha ke depannya,” ujar Irfan dalam laporan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (20/10/2022).

“Dengan prospek kinerja usaha yang ke depannya kami yakini akan terus bertumbuh positif, khususnya melalui pengembangan pangsa pasar domestik serta peluang jaringan penerbangan kargo internasional dan lini pendapatan ancillary, kami optimistis Garuda dapat terus berakselerasi dalam memanfaatkan momentum pemulihan kinerja menjadi perusahaan penerbangan dengan basis profitabiltas kinerja usaha yang lebih solid lagi,” jelas Irfan.

Sejumlah strategi kinerja juga terus dioptimalkan di tengah masa pemulihannya  di antaranya melalui inisiatif fleet strategi. Garuda Indonesia menerapkan sejumlah program strategis melalui restrukturisasi kontrak sewa pesawat hingga renegosiasi biaya sewa pesawat, simplifikasi jenis armada hingga sinergi perluasan konektivitas udara antara Garuda Indonesia dan Citilink.

Baca Juga: Drone Produksi Indonesia Unjuk Gigi di Singapura

Lebih lanjut, Perseroan juga melakukan pendekatan finansial strategis. Di antaranya pengoptimalan tahapan PKPU, efisiensi biaya berbasis cost leadership, sekaligus supporting strategy melalui streamlining organisasi, pengembangan portofolio bisnis anak usaha Garuda Indonesia Group, hingga culture transformation.

Melalui berbagai langkah strategis yang terus dijalankan dalam menunjang pemulihan kinerja, Garuda Indonesia mulai menunjukkan performa positif. Hal itu tercermin dari catatan laba bersih sebesar US$3,76 miliar. Di mana pendapatan tersebut selain dikontribusikan oleh pendapatan usaha yang meningkat hingga 26.10 persen dibarengi dengan penyusutan beban usaha 11.71 persen. Hasil restrukturisasi keuangan juga dicatatkan pada laba buku perusahaan.

Sementara itu, Garuda Indonesia secara grup turut mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59 persen atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu 5.892.274 penumpang. Adapun permintaan penumpang jelang kuartal IV juga tumbuh positif berkisar di angka 84 persen dari total ketersediaan kursi di periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi.

Baca Juga: Tinjau Smelter Baru PT Timah, Jokowi Tunjukkan Keseriusan Hilirisasi Industri

Outlook kinerja positif tersebut turut bertepatan dengan momentum putusan Mahkamah Agung (MA)  yang menolak pengajuan kasasi dari Greylag Goose Leasing 1410 Designated Acitivty Company dan Greylag Goose Leasing 1446 Designated Acitivty Company mengacu pada pengumuman website MA pada 26 September 2022 lalu.

“Pengumuman putusan MA terkait penolakan atas pengajuan kasasi lessor tersebut semakin mempertegas komitmen Perseroan untuk memastikan langkah akseleratif kinerja turut memiliki landasan hukum yang solid dengan senantiasa mengedepankan asas kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Lebih lanjut, kami juga akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam menindaklanjuti putusan resmi yang akan disampaikan oleh otoritas hukum terkait,” jelas Irfan.

“Dengan outlook kinerja yang positif serta dengan diumumkannya putusan MA atas penolakan kasasi akan semakin memperkuat langkah Perseroan untuk terus mengakselerasi proses restrukturisasi yang kami proyeksikan dapat rampung pada akhir tahun ini. Hal ini yang tentunya turut menjadi momentum penting bagi upaya Garuda dalam memaksimalkan momentum bangkitnya sektor industri aviasi di tahun 2023 mendatang,” tutup Irfan.

Baca Juga: Jadi Guru Besar UNS Solo, Prasetio Beberkan Masalah Pelik Garuda Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya