SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel. (Freepik)

Solopos.com, JOGJA — Jelang momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) reservasi hotel di DIY masih minim. Masih rendahnya reservasi yang ada, dinilai karena wisatawan masih melihat perkembangan kondisi dan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah.

Marcomm Manager Artotel Suites Bianti-Yogyakarta, Sankar Adityas Cahyo mengatakan pada momen Nataru belum ada peningkatan reservasi yang signifikan. “Belum terjadi kenaikan reservasi. Sepertinya market masih cemas, karena peraturan pemerintah yang labil. Sehingga belum ada pergerakan di Nataru. Mungkin pengalaman lebaran kemarin,” ucap Sankar, Selasa (14/12/2021) kepada Harian Jogja.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sankar mengatakan terkait kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 yang dibatalkan, belum berpengaruh signifikan pada peningkatan reservasi.

Hingga saat ini pada momen Nataru, reservasi di Artotel Suites Bianti-Yogyakarta masih berada di bawah 50%. Dia berharap nantinya dari kamar yang disediakan dapat terisi penuh.

Baca Juga: Halo Wartawan, Jangan Ketinggalan Lomba Astra Berhadiah Motor Sport!

Menurut Sankar, okupansi hotel yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 37, Klitren, Gondokusuman ini terbilang tinggi justru pada beberapa minggu terakhir. Beberapa pekan terakhir rata-rata okupansi bisa mencapai 70%.

“Sampai akhir minggu ini saja masih bagus. Minggu depan sulit naik sepertinya,” ucapnya.

Director of Marketing The Alana Hotel and Convention Center Yogyakarta, Wiwied A. Widyastuti mengatakan untuk momen Nataru belum ada pergerakan signifikan pada reservasi. “Masih rata-rata di 30%. Mungkin saat ini orang masih merencanakan liburan, dan belum diputuskan,” ucap Wiwied.

Hotel yang berlokasi di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km.7, Mudal, Sariharjo, Ngaglik ini mengalami peningkatan okupansi pada beberapa minggu terakhir ini. Okupansi pada awal Desember bisa mencapai angka 88%.

Wiwied mengatakan tingginya tamu tersebut, bukan karena wisatawan yang mulai berdatangan di Jogja. Melainkan karena berbagai kegiatan MICE, baik dari Pemerintah maupun sektor swasta. “Tanggal 20 Desember itu mulai menurun. Belum terlihat wisata leisure, masih dalam rangka kegiatan dan meeting,” ucap Wiwied.

Baca Juga: Jumlah Pengangguran Berkurang 670.000 Orang Selama 2021

Ia mengharapkan ada bantuan dari Pemda untuk mendongkrak okupansi hotel selama momen Nataru. “Jadi ASN dari Pemerintah di Daerah, bisa menginap staycation di hotel. Seperti dulu saat lebaran,” ujarnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan reservasi hotel untuk Nataru terbilang masih stagnan. “Saat ini kisaran 58% rata-rata, bintang maupun non bintang. Target kami paling enggak 80%, tapi sangat bergantung pada kebijakan pemerintah juga,” ucap Deddy.

Ia menilai kebijakan Pemerintah yang kerap berubah, membuat wisatawan tidak bisa cepat memutuskan untuk bepergian. “Jadi wisatawan itu wait and see juga. Kami berharap Pemerintah bisa konsisten dalam mengambil kebijakan. Tidak merubah kebijakan secara mendadak dan memberatkan,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan Harian Jogja di salah satu tempat pemesanan kamar hotel, belum terlihat adanya hotel yang penuh, saat momen Nataru, baik hotel-hotel yang ada di luar ring 1, maupun yang ada di ring 1. Harga kamar pun selama momen Nataru juga belum ada lonjakan, jika dibandingkan pada pekan ini, atau beberapa minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya