SOLOPOS.COM - Petugas SPBU Nglagon merapikan tabung gas elpiji 3 Kg, pada Selasa (20/12/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Pengusaha kuliner merasa serba susah ketika mendengar rencana uji coba penerapan aturan pembelian gas subsidi elpiji 3 kg dengan syarat menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).

Mereka merasa modal yang harus dikeluarkan menjadi lebih besar. Salah satunya diungkapkan oleh Pemilik Seblak Noph Noph, Novi. Wanita asal Sragen ini menguraikan ketika syarat pembelian elpiji 3 kg dengan menggunakan KTP sepenuhnya diterapkan bakal membuatnya serba susah. Hal ini ia nilai bakal berdampak kurang baik kepada usaha kulinernya yang ia rintis sejak 2016 lalu.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Ia berjualan di areal Pasar Masaran, Sragen, dengan kios kecil berukuran 5 x 3 meter dengan tiga orang karyawan. Rentang harga makanan yang ia jual mulai dari Rp9.000/porsi dengan varian seblak, mi pedas, dan ayam geprek.

Kalau membeli gas yang lebih besar dan tidak bersubsidi, tentu selain mahal, juga menambah modal produksi menjadi bengkak. “Selain mahal, kompor saya juga banyak, ada lima, kalau beli tabung gas besar, kan lumayan besar [modal],” terang Novi, pada Selasa (17/1/2023).

Namun, sejauhnya ini, di tempatnya belum diterapkan syarat pembelian elpiji 3 kg dengan KTP tersebut. Pemilik Sempol 87 Asli Malang, Jojon Dwi Adi, menguraikan usahanya mungkin tidak akan terlalu berpengaruh ketika pembelian elpiji 3 kg menggunakan KTP.

Menurutnya, selama ini ia selalu dipasok oleh pengepul sehingga kebijakan itu dirasa tidak berpengaruh baginya. Jojon akan mengikuti kebijakan pemerintah ketika rencana tersebut diterapkan.

Sementara itu, salah satu pemilik warung di Kartasura, Sri, menguraikan bahwa pembelian elpiji 3 kg dengan KTP belum diterapkan. Ketika diterapkan, ia bahkan bingung bagaimana mekanismenya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menerapkan cara beli gas subsidi elpiji 3 kg pakai Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP di beberapa wilayah sebagai langkah uji coba agar subsidi dinikmati oleh masyarakat yang berhak. Mengutip laman resmi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), pemerintah dalam menerapkan tranformasi subsidi elpiji atau gas 3 kg tepat sasaran akan melalui beberapa tahapan.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, tahapan paling penting yakni pendataan konsumen yang mengacu pada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). “Kita uji coba data P3KE karena kita melihat kalau sumber data P3KE lebih bersejarah. P3KE itu kan sumbernya data BKKBN dan selalu di-update sehingga harapannya lebih akurat,” jelasnya dikutip Solopos.com, Selasa (10/1/2023).

Lebih lanjut, Tutuka Ariadji, menyebutkan pihaknya telah melakukan uji coba terkait cara beli gas 3 kg di beberapa wilayah sub-penyalur dengan menggunakan sistem merchant apps lite untuk melakukan pendataan terhadap konsumen. Di wilayah tersebut, konsumen diharuskan untuk menyebutkan NIK sebelum melakukan cara beli gas 3 kg atau elpiji bersubsidi.

Adapun wilayah tersebut meliputi Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Batam, Semarang, dan Mataram, masing-masing satu kecamatan. Kendati demikian, selama masa proses uji coba tersebut semua konsumen yang terdata dapat membeli elpigi atau gas 3 kg bersubsidi tanpa terkecuali.

“Tidak ada pembatasan untuk rumah tangga dan usaha mikro yang menggunakan elpigi untuk memasak,” paparnya. Selain itu, pemerintah telah meminta Pertamina untuk meningkatkan pengawasan di lapangan mulai dari agen hingga pangkalan.

“Kita sudah ada surat dari Pak Menteri ke Pertamina untuk memperhatikan pengawasan itu, sampai ke konsumen,” ungkap Tutuka. Tutuka menyebutkan ke depan tidak ada lagi pengecer karena masyarakat langsung membeli elpiji atau gas 3 kg ke sub-penyalur.

“Pencatatannya menggunakan sistem informasi, tidak manual. Nah kalau dari sub-penyalur itu bisa tepat sasaran, kita bisa mengatakan sistem itu lebih baik karena sampai langsung ke konsumen,” jelasnya.

Sebelumnya, Pertamina juga sudah angkat bicara terkait wacana beli gas elpiji 3 kilogram dengan menggunakan KTP pada 2023. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menuturkan program pembatasan dengan cara beli elpiji 3 kg dengan menggunakan KTP masih sebatas uji coba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya