Bisnis
Kamis, 5 Oktober 2023 - 17:14 WIB

Rembag Kaistimewaan Bahas Pentingnya Digitalisasi dalam Pelayanan Publik

Gigih Windar Pratama  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkap layar acara Rembag Kaistimewaan dengan Tema Dukungan Keistimewaan Terhadap Digitalisasi Pelayanan Publik yang digelar secara daring, Kamis (15/10/2023). (Istimewa/YouTube).

Solopos.com, JOGJA — Lembaga di bawah Gubernur DIY, Paniradya Kaistimewaan Jogjakarta kembali menggelar acara Rembag Kaistimewaan dengan tema Dukungan Keistimewaan Terhadap Digitalisasi Pelayanan Publik yang diadakan secara daring di kanal YouTube Paniradya Kaistimewan, Kamis (15/10/2023).

Diskusi dihadiri oleh Kepala Bidang KPTR Paniradya Kaistimewan DIY Tri Agus Nugroho, Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY Amin Purwani dan Koordinator Program Inovasi H@llo B@ngg@ Darmawanta.

Advertisement

Diskusi ini membahas mengenai pentingnya digitalisasi yang dilakukan di bidang pelayanan publik.

Tujuan digitalisasi yakni mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan sekaligus mempermudah kepengurusan kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian daerah Jogja.

Advertisement

Tujuan digitalisasi yakni mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan sekaligus mempermudah kepengurusan kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian daerah Jogja.

Salah satunya dengan program ASN Memayu yang merupakan rebranding dari aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Pemerintah (SIMPEG).

Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah DIY, Amin Purwani, ASN Memayu diciptakan sebagai aplikasi yang memudahkan penggunanya.

Advertisement

Amin melanjutkan, adanya ASN Memayu ini bertujuan menghimpun data sekaligus meningkatkan pelayanan kepegawaian.

“Jadi bisa lebih optimal dalam menyimpan data pegawai, update data diri dan meningkatkan layanan kepegawaian. Melalui aplikasi ASN Memayu ini agar mempermudah karena jenis pelayanan yang dilakukan kan beragam,” kata dia.

Ia juga mengatakan, ada beberapa tantangan ke depan yang dihadapi oleh ASN Memayu ini, salah satunya adalah kebutuhan hardware agar pelayanan bisa lebih optimal.

Advertisement

“Kami menangani 11.000 ASN Pemda saat ini. Jadi kami memerlukan hardware seperti laptop, atau PC yang relevan, kalau server kami sudah berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo),” lanjutnya.

Digitalisasi juga dilakukan melalui program inovasi H@lloB@ngg@ oleh sang koordinator, Darmawanta. Ia memulai digitalisasi pelayanan publik di Puskesmas Banguntapan, Kabupaten Bantul.

“Di Bantul, semua sudah mulai digitalisasi pelayanan publik, jadi semua lebih mudah dan di Puskesmas Banguntapan 3, kami ini memang termuda. Jadi saya merasa kami perlu percepatan, ketika ada tawaran Danais saya membuat H@lloB@ngg@ ini,” ulasnya.

Advertisement

Darmawanta mengatakan, program H@lloB@ngg@ ini bertujuan agar masyarakat yang ingin berobat tidak perlu menunggu lama dan langsung bisa mendapatkan pelayanan.

“Jadi masyarakat dari rumah bisa mendaftar bisa ketahuan di layani kapan, jadi antre nya enggak perlu lama. Agar di puskesmas bisa singkat dan bisa dilayani dengan baik. Semua bisa dilayani masyarakat lewat H@lloB@ngg@ ini,” kata dia.

Sedangkan Kepala Bidang KPTR Paniradya Kaistimewan DIY, Tri Agus Nugroho, mengatakan pihaknya terus mendorong digitalisasi di daerah. Salah satunya dengan memberikan infrastruktur berupa jaringan Internet yang memiliki jangkauan luas.

“Kalau bicara pelayanan publik ada dua ranahnya baik langsung atau penunjang. Di sisi infrasturktur digitalisasi itu kami penuhi salah satunya ada 265 titik jaringan internet yang disediakan oleh pemda DIY dengan rincian 120 titik fiber optic, 75 wireless, 12 BTS dan 2 VPN. Di 2022, sudah ada 118 SMA adan SMK di DIY sudah terhubung internet, sampai desa ada 438 desa dan kelurahan dengan kecepatan delapan mbps itu yang kami lakukan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif